Bogor (Pendis) - Kementerian Agama terus menumbuhkan budaya dan memperkuat kualitas menulis Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Moh. Isom Yusqi mengatakan, bahwa workshop karya tulis ilmiah sangat penting, dan diharapkan dapat menghasilkan inspirasi dan motivasi yang bagus untuk peningkatan mutu guru madrasah, guru pendidikan Islam yang profesional.
"Kepala Madrasah mempunyai andil besar dalam menumbuhkan budaya menulis untuk Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi Guru Madrasah. Karena sebagai salah satu syarat untuk mengajukan PAK kenaikan pangkat dari IV/a ke IV/b," ungkap Isom Yusqi memberikan arahan dalam kegiatan Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah Bagi Tenaga Kependidikan Madrasah di Bogor, Senin (27/11).
Dikatakan Isom, penilaian kenaikan pangkat dari IV/a ke IV/b bagi guru Madrasah tidak hanya dilihat pada karya tulisnya, akan tetapi harus dilihat profesionalitas dan kompetensinya. Menurutnya, guru jangan dijebak pada penilaian kuantitatif, yang kemudian kualitasnnya tidak jelas, ini harus diperhatikan, kuantifikasi penilaian kenaikan pangkat pada guru harus seimbang.
"Sebaiknya dalam penilaian karya tulis seorang guru harus dilakukan supervisi, dilakukan ujian secara langsung, bagaimana guru tersebut cara berbicaranya, bagaimana metode penyampaian materi kepada anak didiknya," tutur Isom
Di hadapan para Kepala Madrasah Aliyah, Isom mengamanatkan bahwa kepala madrasah sebagai pelaksana untuk peningkatan mutu guru Madrasah yang Profesional harus melakukan supervise para guru. "Guru harus disupervisi sehingga dengan demikian seorang guru dapat diketahui bagaimana cara pengajarannya, cara membuat karya tulis ilmiahnya," sambung.
"Seorang guru tidak hanya dilihat dari gelarnya saja, dalam hal ini harus dilakukan supervisi, dan karya tulis ilmiahnya jangan dipersulit dengan persoalan administrasi," imbuh Guru Besar IAIN Ternate.
Kasubdit Bina GTK MA/MAK, Siti Sakdiyah menyampaikan banyak guru madrasah kesulitan dalam kenaikan pangkat dari IV/a ke IV/b. Hal ini dikarenakan terkendala pada karya tulis ilmiah yang harus dibuat dan menjadi alat penilaian untuk kenaikan pangkat.
"Semoga dengan terlaksananya kegiatan ini dapat menumbuhkan budaya literasi, budaya menulis bagi guru madrasah, karena dengan menulis tentu saja dapat meningkatkan mutu guru, dan update ilmu pengetahuan," ujar Sakdiyah.
Kegiatan ini dihadiri 60 perwakilan Kepala Madrasah Aliyah, yang menjadi representatif dari seluruh kepala Madrasah Aliyah di Indonesia. (Maryani/Herman/dod)
Bagikan: