Bogor (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus memperkuat kualitas madrasah. Salah satunya adalah pengelolaan sanitasi madrasah.
Direktur KSKK Madrasah, Ahmad Umar mengatakan, bahwa persoalan sanitasi sangat penting, terlebih agama Islam menaruh perhatian terhadap kebersihan. Dalam konteks madrasah, menurutnya, mutu madrasah tidak terlepas dari budaya kebersihan.
"Membangun budaya mutu madrasah tidak terlepas dari membangun budaya bersih di lingkungan madrasah," ujar Ahmad Umar saat memberikan arahan dalam pembukaan Bimtek Pengelolaan Sasitasi Madrasah Angkatan II di Bogor, Rabu (10/07).
Dikatakan Umar, madrasah harus selalu tampak semenarik mungkin. Ini memastikan bahwa murid merasa lingkungan belajar mereka menyenangkan dan ramah. Menurutnya, lingkungan yang bersih akan mendorong prestasi peserta didik, khususnya prestasi untuk hidup bersih.
"Prestasi dibidang kesehatan lebih sulit daripada prestasi akademik, karena prestasi akademik hanya pada waktu tertentu sedangkan prestasi kebersihan berlaku sepanjang waktu," lanjut Umar.
Kasubdit kelembagaan dan kerjasama Abdullah Faqih, menuturkan, saat ini prestasi madrasah di tingkat nasional dalam Lomba Sekolah Sehat (LSS) sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Menurutnya, hal ini merupakan bagian penting upaya meningkatkan daya saing.
"Tahun ini alhamdulillah cukup banyak madrasah yang lolos tingkat nasional. Ada 12 madrasah dari 10 provinsi," terang Faqih.
Kasi Kelembagaan dan Kerjasama MI/MTs, Zulkifli, Bimtek Pengelolaan Sasitasi Madrasah Angkatan II berlangsung selama 4 hari (10-13 Juli 2019) dan diikuti oleh 50 peserta dari 17 propinsi. Peserta Bimtek adalah Kepala Madrasah yang direkomendasikan dari Kanwil Kemenag provinsi yang sudah melaksanakan praktik baik pengelolaan UKS/M.
(maryani/dod)
Bagikan: