Kendari (Pendis) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI menggelar Rapat Koordinasi Program Sarana dan Prasarana Madrasah Tahap 2 untuk menetapkan Daftar Prioritas Proyek (DPP) SBSN Madrasah 2024, Sabtu (02/08/2023).
Pelaksana tugas (Plt) Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Muchamad Sidik Sisdiyanto menekankan pentingnya akselerasi program sarana prasarana madrasah termasuk pelaksanaan SBSN 2023.
“Program yang belum maksimal segera dilakukan akselerasi. Termasuk pelaksanaan SBSN 2023 yang kini masih ada sepuluh provinsi dengan serapan anggaran dibawah 10%,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, ia juga meminta segenap Subkoordinator dan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah yang hadir agar terus memantau pelaporan SBSN 2023, terlebih pelaporan SBSN 2023 pada laman SI-SBSN masih belum maksimal.
“Pelaporan SBSN harus disikapi, ditindaklanjuti dan dilaksanakan sesuai arahan pimpinan, mengingat SBSN ini program khusus yang sumbernya dari hutang masyarakat sehingga harus segera dioptimalkan pemanfaatannya,” imbaunya.
Lebih lanjut, ia juga mengingatkan terkait adanya punishment jika terjadi nirprestasi bagi satuan kerja dalam pelaksanaan SBSN Madrasah 2023.
Sementara itu, Staf Khusus Menteri Agama, Muhammad Nuruzzaman mengapresiasi pembangunan sarana prasarana madrasah, ia menilai pembangunan madrasah yang massif bisa membantu meningkatkan kualitas generasi penerus.
“Infrastruktur sudah luar biasa, maka diperlukan penanaman nilai-nilai keagamaan. Seperti kearifan, kejujuran, ketaqwaan, keadilan juga moralitas,” katanya.
Ia mengingatkan bahwa sebelumnya Kementerian Agama pernah melakukan jejak pendapat pada siswa-siswi madrasah dan hasilnya sekitar 35% memiliki pandangan intoleran. ”Fenomena itu tentunya harus kita sikapi bersama, bahwa di madrasah tidak hanya mengajar namun juga harus mendidik, tidak hanya infrastruktur namun juga suprastruktur,” tambahnya kemudian.
Adapun kepala Subdirektorat Sarana Prasarana KSKK Madrasah, Abdul Rouf mengingatkan program SBSN Madrasah akan berakhir pada tahun 2024. Meskipun begitu, ia berharap nantinya masih ada skema serupa dalam pembangunan sarana prasarana madrasah.
“Pelaksanaan SBSN Madrasah kami yakini masih akan berlanjut, skema SBSN terbukti memberikan dampak yang signifikan dalam hal peningkatan mutu kualitas madrasah,” katanya.
Pada momen ini, Abdul Rouf mengingatkan pelaksanaan SBSN 2024 harus tepat waktu karena bertepatan dengan tahun politik, “Pada rapat koordinasi ini, kami mengingatkan pentingnya penyelesaian pekerjaan tepat waktu dan tentu saja bertepatan dengan momentum pemilu 2024. Adapun daftar prioritas proyek (DPP) SBSN Madrasah 2024 segera akan kami sampaikan,” jelasnya.
(m.a.k)
Tags:
SBSNBagikan: