Jakarta (Pendis) - Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) bekerjasama dengan Bank Dunia (World Bank) akan menjalankan proyek Realizing Education`s Promise (Madrasah Education Quality Reform). Proyek ini merupakan program yang bertujuan untuk meningkatkan mutu pengelolaan dan layanan pendidikan madrasah di lingkungan Kementerian Agama.
"Proyek ini diharapkan bisa betul-betul berfungsi instrumental dalam meningkatkan kualitas mutu madrasah," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin saat memberikan arahan dalam rapat Implementasi program Realizing Education`s Promise,Madrasah Education Quality Reform di Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Menurut Kamaruddin, kita semua berkepentingan bahwa program ini berjalan sesuai tahapan yang telah direncanakan sehingga kita perlu saling mengawasi dan memonitor secara bersama. Selain itu, tata kelola program juga harus dipastikan dilakukan dengan baik dan benar, sehingga diperlukan komitmen dan kompetensi dalam pengelolaannya, ujar Dirjen Pendidikan Islam.
Proyek ini dilaksanakan dalam waktu lima tahun, dimulai dengan pelaksanaan proyek pada awal tahun 2020 dan berakhir pada tahun 2024. Pelaksanaan proyek didanai oleh Bank Dunia sebesar Rp3,75 Triliun (USD 250 juta).
Kamaruddin Amin mengatakan dengan dana yang sangat besar, dan mencakup seluruh madrasah di Indonesia, projek ini harus mampu meningkatkan kualitas madrasah.
Dikatakannya, dengan dana yang besar, tentunya ada harapan besar yang tertumpu terhadap proyek MEQR. "Ekspektasi kita terhadap proyek ini sangat besar, sehingga sejumlah komponen bisa dilakukan adaptasi dengan reasoning yang memungkinkan misal dengan penambahan komponen digitalisasi pada madrasah.
Dengan anggaran besar, lanjut Kamaruddin, Ditjen Pendis berkomitmen secara maksimal untuk memastikan bahwa proyek yang akan dijalankan, berjalan sesuai dengan aturan, baik dari sisi kontennya, kualitas belanjanya, sampai pada tatakelolanya dapat berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku. Ia berharap program ini mampu menjadi instrument untuk mentransformasi substantive mutu dari madrasah dapat berubah secara significant.
Perwakilan World Bank, Ratna Kesuma mengatakan bahwa terkait dengan keberlanjutan program, World Bank akan membantu dan mendampingi sertra memastikan bahwa semua system yang dipakai dalam proyek ini dapat berjalan baik dan berkelanjutan serta memastikan kesiapan program sebelum loan signing, loan effectiveness. Kami masih berkoordinasi dengan MoF untuk melakukan loan signing dan juga loan effectiveness tim PMU telah menyelesaikan POM dan AWP.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Suyitno juga menyampaikan bahwa penguatan KKG/MGMP harus dibarengi dengan adanya base-line terhadap kompetensi guru, sehingga bantuan lewat KKG/MGMP ini mempunyai dampak yang signifikan. Hal ini juga harus melibatkan pengawas untuk memastikan bahwa penguatan kompetensi sesuai dengan target yang diinginkan. Disamping itu, hal yang sangat penting dari program ini yaitu tentang pendataan pendidikan Islam. pentingnya integrasi data untuk mendukung semua komponen dalam pelaksanaan program.(Hikmah)
Bagikan: