Mojokerto (Pendis) -- Siswa madrasah Kembali menorehkan prestasi tingkat Nasional. Tim Karya Ilmiyah Remaja (KIR) madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Mojokerto berhasil memperoleh juara tiga dalam Lomba Karya Tulis Ilmiyah (LKTI) NutResearch 2020 tingkat Nasional.
LKTI NutResearch 2020 diselenggarakan oleh Asosiasi mahasiswa Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Surabaya (UNAIR) dan diikuti oleh siswa SMA/MA/SMK se-Indonesia. Tema besar dari lomba ini adalah “Milenial Sadar Gizi Cegah Anemia Defisiensi besi sejak dini”.
Tim terdiri dari siswa-siswi kelas XI IPA yaitu Rizal Mattovani, Intan Nor Aini dan Salsa Dita E. Pada lomba kali ini tim LKTI MAN 2 Mojokerto berhasil menyisihkan banyak peserta dari berbagai provinsi lain dan berhasil lolos ke grand final yang diselenggarakan kemarin, Sabtu (12/9) secara online
Tim MAN 2 Mojokerto mengangkat judul penelitian “Inovasi Pemanfaatan Daun Kacang Panjang (Vigna Unguiculata) dan Pepaya (Carica Papaya) sebagai cereal Cosukay (Cookie Crips Daun Kacang Panjang Pepaya) Dalam Upaya Mencegah Anemia Pada Remaja”. Inovasi tersebut mengantarkan tim KIR MAN 2 Mojokerto menjadi juara 3 LKTI NutResearch 2020.
“Kami menggabungkan ekstrak daun kacang panjang dan pepaya yang banyak mengandung zat besi dan vitamin C yang bagus untuk mencegah anemia, lalu ekstrak tersebut kami jadikan cookies atau jajanan yang renyah dan enak untuk mencegah anemia pada remaja,” jelas ketua tim penelitian Rizal Mattovani.
Guru pembimbing KIR MAN 2 Mojokerto, Muchlisah, mengatakan bahwa Anemia pada remaja biasanya disebabkan karena kekurangan vitamin C. Sementara vitamin C sangat berguna untuk penyerapan zat besi yang dibutuhkan oleh tubuh.
“Dari dasar konsep itulah siswa melakukan penelitian dengan memadukan vitamin C yang terdapat di dalam pepaya dan zat besi yang terdapat dalam daun kacang panjang dijadikan dalam satu makanan yang disenangi oleh remaja yaitu Cookies,” tutur Muchlisah.
“Saya ucapkan selamat dan sukses kepada siswa dan guru pembina KIR MAN 2 Mojokerto yang sudah berprestasi dan menjuarai lomba LKTI tingkat Nasional. Inovasi kreatif seperti itu sangat dibutuhkan untuk dunia ilmu pengetahuan saat ini. Dan saya sangat senang siswa MAN 2 Mojokerto mampu memberikan sumbangsih pada dunia gizi Indonesia dengan penemuannya tersebut. Ternyata pandemi tidak menghalangi kita untuk berprestasi.” tutur Rahmad Basuki yang mengapresiasi positif prestasi siswa.
Ucapan selamat juga mengalir dari seluruh civitas akademia MAN 2 Mojokerto atas prestasi yang membanggakan tersebut. Tidak berlebihan bila MAN 2 Mojokerto semakin memantapkan diri sebagai madrasah research yang unggul, Islami dan berprestasi.
(MAN 2 Mojokerto/MY)
Bagikan: