Jakarta (Pendis) - Terhitung mulai hari ini sampai 2 hari ke depan, 4-6 April 2016, murid Madrasah Aliyah se-Indonesia mengikuti Ujian Nasional (UN). Dalam catatan Direktorat Pendidikan Madrasah, setidaknya ada 410.531 murid Madrasah Aliyah baik negeri (759 madrasah) maupun swasta (6.501 madrasah) ikut "perhelatan tahunan" dalam rangka mengukur kemampuan dan kompetensi setelah 3 tahun belajar ini.
"Ujian Nasional 2016 ini bertujuan menilai pencapaian kompetensi lulusan secara nasional pada mata pelajaran tertentu walaupun UN tersebut juga tidak menjadi dasar kelulusan dikarenakan kelulusan sepenuhnya ditentukan oleh satuan pendidikan," kata Direktur Pendidikan Madrasah, Nur Kholis Setiawan (04/04/2016).
Sehingga, lanjut Guru Besar Fakultas Syariah UIN Sunan Kalijaga ini, UN nantinya sangat bermanfaat sebagai pertimbangan seleksi masuk jenjang perguruan tinggi bagi murid yang bersangkutan. Dan bagi madrasah, UN juga dapat digunakan dasar acuan pemetaan mutu program satuan pendidikan serta sebagai dasar kebijakan dalam pembinaan dan pemberian bantuan madrasah.
Dalam memberikan motivasi kepada murid madrasah, Nur Kholis berpesan agar dalam malaksanakan UN, peserta harus mengutamakan kejujuran, integritas serta terus bersemangat dalam upaya meraih prestasi yang optimal.
"Prestasi penting, Jujur harus," cetus jebolan Program Doktor Oriental and Islamic Studies, Universitas Bonn, Jerman tahun 2003 lalu.
Untuk tahun 2016 ini, alumnus Pesantren Tebuireng Jombang ini menjelaskan bahwa UN akan dilaksanakan dengan 2 jenis. Pertama, UN secara manual dengan kertas (PBT, Paper Based Test), dilaksanakan tanggal 4-6 April. Kedua, UN online/semi online (Ujian Nasional Berbasis Komputer, UNBK), dilaksanakan 4-7 April.
"Sekarang baru 85 madrasah yang melaksanakan ujian secara online/semi. Dan semoga dengan seiringnya pembenahan sarana dan perangkat komputer, tahun-tahun yang akan datang lebih banyak lagi madrasah yang melaksanakan UNBK," cetusnya dengan semangat.
Dari 400-ribuan murid tersebut, masih menurut catatan Dit. Madrasah, 131.912 terdiri atas murid program IPA (Ilmu Pengetahuan Alam), 242.314 dari IPS (Ilmu Pengetahuan Sosial), 9.594 Program Bahasa. Dan dari Program Keagamaan sebanyak 27.711 orang. Sedangkan mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika dan mata pelajaran menurut jurusan. Untuk Jurusan IPA: Biologi, Fisika, dan Kimia. Jurusan IPS: Ekonomi, Sosiologi, dan Geografi. Program Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Antropologi serta Bahasa Asing. Sedangkan untuk Program Keagamaan akan diujikan Tafsir, Hadis dan Fikih.
(@viva_tnu/dod)
Bagikan: