Yogyakarta (Kemenag) — Gizi dan kesehatan memiliki peran krusial dalam mendukung pencapaian belajar serta tumbuh kembang anak usia sekolah. Anak-anak dengan asupan gizi yang memadai merupakan aset berharga bangsa dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Hal ini menjadi inti dari kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah bertema “Gizi dan Kesehatan Remaja melalui Implementasi Program Gizi untuk Prestasi/Nutrition Goes to School (NGTS) bagi Madrasah” yang berlangsung di Kota Yogyakarta pada 27 hingga 29 Mei 2024.
Secara terpisah, Direktur KSKK Madrasah, Sidik Sisdiyanto, menyuarakan dukungan penuh terhadap program Makan Bergizi Gratis di lembaga pendidikan agama dan keagamaan, yang merupakan salah satu janji kampanye Presiden Terpilih 2024-2029. Menurutnya, program makan bergizi gratis ini akan meningkatkan kesehatan anak dan mendukung peningkatan prestasi peserta didik. Hal ini disampaikan dalam acara diskusi yang digelar oleh Pusat Studi Pendidikan dan Kebijakan (PSPK) di Jakarta pada Rabu (29/5/2024) dengan tajuk “Kebijakan Makan Bergizi Gratis untuk Anak-Anak”.
Pendidikan gizi yang diterapkan di madrasah memiliki potensi besar untuk meningkatkan kesehatan dan prestasi belajar siswa. Dengan adanya program-program seperti NGTS dan Makan Bergizi Gratis, siswa madrasah dapat merasakan manfaat langsung dari asupan gizi yang seimbang. Pendidikan gizi bukan hanya tentang teori, tetapi juga praktik nyata yang melibatkan seluruh komunitas sekolah. Narasumber dan fasilitator dari SEAMEO RECFON, misalnya, tidak hanya memberikan pengetahuan tetapi juga mengajarkan cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
Inisiatif ini juga menunjukkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan belajar yang sehat dan produktif. Melalui kegiatan ini, diharapkan madrasah-madrasah di seluruh Indonesia dapat mengadopsi praktik-praktik terbaik dalam pendidikan gizi dan kesehatan, sehingga menghasilkan generasi yang lebih sehat, cerdas, dan berdaya saing tinggi.
Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag DI Yogyakarta, H. Abd. Suud, saat membuka acara menekankan pentingnya para peserta, yang merupakan perwakilan madrasah terpilih, untuk mengikuti kegiatan ini dengan serius dan menyerap sebanyak mungkin ilmu dari para narasumber dan fasilitator.
“Selain bisa diimplementasikan di madrasah masing-masing, ilmu yang diperoleh juga harus disebarluaskan ke madrasah lainnya. Saya melihat para narasumber dan fasilitator dalam kegiatan ini adalah pakar yang concern dalam kajian gizi, khususnya dari SEAMEO RECFON (Pusat Kajian Gizi UI) yang berdiri sejak 2016,” ujarnya.
Selama pelatihan, peserta diberikan berbagai materi terkait gizi dan kesehatan anak, perilaku hidup bersih dan sehat baik di lingkungan sekolah maupun masyarakat, dengan pendekatan andragogi yang melibatkan keaktifan peserta. Fasilitator juga menekankan bahwa tugas pendidik bukan hanya menyampaikan materi, tetapi yang lebih penting adalah menjadi role model atau uswah hasanah (contoh baik) dalam pelaksanaan program gizi dan kesehatan di madrasah.
Tags:
MadrasahBagikan: