Jakarta (Pendis) – Kementerian Agama melalui Direktorat KSKK Madrasah menyelengarakan kegiatan Bimbingan Teknis untuk Penerapan dan Pengelolaan Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M) di Jakarta, Rabu (30/10/2024)
Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah M.Sidik Sisdiyanto dalam sambutannya menekankan pentingnya kesehatan sebagai pilar utama yang mendukung proses pembelajaran dan perkembangan peserta didik. “Unit Kesehatan Sekolah di madrasah memegang peran vital dalam memastikan anak-anak kita tumbuh sehat dan siap mengikuti pembelajaran,” jelasnya.
Menurutnya, dengan UKS, madrasah dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk perkembangan holistik peserta didik, baik dari aspek fisik, mental, maupun sosial. Ia juga menegaskan kembali komitmen bersama untuk menjadikan madrasah sebagai tempat yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi semua peserta didik.
Sidik mengungkapkan keprihatinan terhadap sejumlah permasalahan besar yang sedang dihadapi dunia pendidikan.. “Kondisi dunia pendidikan kita memang tengah dalam situasi yang mengkhawatirkan dan memerlukan perhatian serius, sebab ia tidak mengingkan kondisi buruk terjadi di lembaga pendidikan Islam yakni Madrasah,” ungkapnya.
Ia menguraikan tantangan utama yang turut mendorong terjadinya perundungan dan penyimpangan perilaku di lingkungan pendidikan bahwa, kurangnya Pengawasan dan Deteksi Dini dimana banyak satuan pendidikan belum menerapkan pengawasan dan deteksi dini yang optimal terhadap potensi perilaku menyimpang pada peserta didik, seperti memantau interaksi sosial, lingkungan keluarga, dan aktivitas di media sosial.
Selanjutnya, pandangan Bullying sebagai hal biasa, dimana masyarakat masih menganggap perundungan sebagai “kenakalan biasa,” dan baru menyadari bahaya psikologis dan fisik setelah dampak nyata muncul.
Selain itu juga menurut Sidik bahwa adanya Kelemahan Sistem Pendidikan dan Kurikulum yang belum optimal dalam merespons perubahan perilaku siswa yang dipengaruhi lingkungan dan media sosial. Tekanan pada pencapaian akademis seringkali mengesampingkan pendidikan karakter dan nilai, sehingga siswa kurang memiliki konsep diri yang kuat.
Kemudian Kesenjangan Regulasi dan Koordinasi, bahwa Implementasi regulasi untuk pencegahan dan penanganan kekerasan di satuan pendidikan membutuhkan peningkatan, terutama dalam koordinasi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, dan lembaga terkait.
Sidik juga menambahkan, Kurangnya Perhatian Keluarga juga berpengaruh terhadap anak. Banyak anak yang kemudian mencari perhatian di media sosial dan terpapar konten yang tidak sesuai.
“Saya berharap agar kegiatan bimbingan teknis ini dapat memberikan wawasan baru bagi para peserta dalam mengelola Unit Kesehatan Sekolah di madrasah, semua pihak harus berkomitmen menjadikan kesehatan sebagai prioritas utama dalam dunia pendidikan, sebagai upaya menciptakan masa depan yang lebih baik bagi generasi muda,”tandasnya.
Tags:
madrasah,Bagikan: