Yogyakarta (Pendis) - Kementerian Agama akan terus berpihak terhadap pendidikan dasar dan menengah dengan menggulirkan dana bantuan sarana prasarana berupa ruang kelas baru untuk madrasah swasta.
Hal demikian ditandaskan Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Moh. Isom saat Evaluasi Bantuan Sarana Prasarana Madrasah Tahap 1 yang diinisiasi oleh Subdirektorat Sarana Prasarana.
“Pendidikan dasar dan menengah harus diperbaiki kualitasnya, sebab pondasi keilmuan dan penyiapan karakter ada di madrasah,” ujar Isom di Yogyakarta, Selasa (21/02/2023).
Menurut Isom, kegiatan evaluasi ini bertujuan untuk mengetahui bantuan yang disalurkan pemerintah, kendala yang dialami madrasah serta penyeragaman laporan pertanggungjawaban.
Ia juga menjelaskan bahwa KPK telah melakukan survei terkait dengan integritas pada jenjang pendidikan yang ada di Indonesia. Hasil survei menunjukkan integritas pendidikan anak dasar sangat bagus.
"Ini juga yang mendasari pemerintah untuk terus memperluas akses dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah," tambahnya kemudian.
Sementara itu Kepala Subdirektorat Sarana-Prasarana Direktorat KSKK Madrasah, Abdul Rouf mengatakan terkait pentingnya pelaporan bantuan sarana prasarana ruang kelas baru. Ia meyakini madrasah telah menggunakan dana yang telah digulirkan pada bulan desember sebagaimana mestinya.
"Namun begitu karena ini bagian dari amanah regulasi, bapak-ibu juga harus mengupload foto pembangunan, foto pemanfaatan, laporan akademik serta laporan keuangan pada aplikasi Simsarpras," jelas Rouf.
Karena sumber daya manusia yang dimiliki pihak madrasah, lanjut Rouf, tidak menjadi kendala dalam melakukan laporan pertanggungjawaban. Bahkan diantara banyak dari madrasah yang diberi bantuan satu ruang kelas, menurut pengamatannya, bisa dipakai untuk dua atau tiga ruang kelas.
"Sehingga bantuan stimulan untuk madrasah swasta ini bisa ikut andil meningkatkan kualitas pendidikan," ujarnya.
Pada momen yang sama Subkoordinator Subdirektorat Sarana Prasarana Direktorat KSKK Madrasah, Bekti Indramadji meminta peserta Evaluasi Bantuan Sarana Prasarana Madrasah Tahap 1 untuk mengisi kolom monitoring dan evaluasi pada aplikasi Simsarpras. Didalamnya harus mengunggah foto pembangunan ruang kelas berjenjang dari 0% hingga 100%.
"Kesemuanya harus terisi termasuk laporan akademik dan laporan keuangan," tegasnya.
Ia juga meminta agar penerima bantuan sarana prasarana ruang kelas untuk mengoptimalkan ruang kelas untuk para siswa dan guru. Harapannya, ruang kelas atau bantuan stimulan dari pemerintah bisa dioptimalkan untuk kegiatan belajar mengajar.
"Jadi nanti kualitas dan prestasi madrasah swasta bisa meningkat,” harapnya.
Kegiatan Evaluasi Bantuan Sarana Prasarana Madrasah Tahap 1 merupakan tindak lanjut dari penyaluran bantuan sarana prasarana ruang kelas baru madrasah tahap 2 yang digulirkan pada rentan waktu November-Desember 2022. Adapun penerima bantuan sarana prasarana ruang kelas madrasah tahap 2 tahun anggaran 2022 sebanyak 485 madrasah swasta. Sekadar informasi, kegiatan Evaluasi Sarana Prasarana Madrasah Tahap 1 diikuti oleh 94 kepala madrasah. (m.ak)
Bagikan: