Depok (Pendis) - Bagaimana kalau anak-anak madrasah beradu robot? inilah yang akan terjadi di Depok Town Square (Detos) Sabtu-Minggu 3-4 November ini. Kecanggihan robot-robot buatan anak-anak madrasah, pada tingkatan Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD), Madrasah Tsanawiyah (setingkat SMP), dan Madrasah Aliyah (setingkat SMA) akan diuji kehandalannya dalam acara yang bertema tema "Robot Rescue: Robot Mitigasi Bencana" ini.
Acara yang diprakarsai Kementerian Agama RI ini merupakan Kompetisi Robotik Madrasah Nasional yang ke 4. Program ini pertama kali diselenggarakan pada tahun 2015 di Jakarta dan setelah itu selalu mengambil tepat di ibukota dan sekitarnya.
Kompetisi Robotik ini adalah program baru yang menjadi unggulan Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Program ini menjadi bagian dari promosi madrasah sebagai sekolah kebanggan masyarakat yang dikemas dalam program "Madrasah Hebat Bermartabat".
Robot-robot dari madrasah itu tidak diadu untuk saling membunuh, tetapi beradu pintar dalam rescue dan mitigasi bencana. Kompetisi Robotik ini terbagi dalam dua kategori, yakni kategori Rancang Bangun Mesin Otomasi Bencana dan Kategori Rescue Robot Mobile. Jenis kedua ini memiliki tugas tertentu, misalnya untuk penyelamatan korban gempa, memadamkan kebakaran dan sebagainya.
Menurut Direktur KKSK Madrasah, Ahmad Umar, kompetisi robot ini bukan sekedar game, tetapi melatih kreatifitas dan integritas agar siswa madrasah dapat mengambil bagian aktif dalam teknologi tepat guna, karena robot-robot yang dirangkai adalah jenis yang bermanfaat besar bagi manusia.
"Kompetisi ini digelar di mall untuk menunjukkan bahwa siswa-siswi madrasah itu gaul, melek teknologi, dan tidak ndeso," katanya di Depok, Ahad (04/11).
Kompetisi Robotik Madrasah diharapkan memberikan pengaruh signifikan bagi terwujudnya semangat belajar siswa madrasah, khususnya di bidang teknologi, robotika dan otomasi.
Umar berharap, di masa mendatang Kompetisi Robotik Madrasah dapat diselenggarakan juga pada tingkat provinsi sampai tingkat kabupaten/kota. Umar menambahkan, banyak orang salah mengira, madrasah adalah sekolah yang hanya mengajarkan ngaji dan menulis arab. "Madrasah itu sekarang menjadi bagian dari komunitas muslim kelas menengah kota," katanya.
Kompetisi Robotik ini nanti akan memperebutkan lima katagori dalam tiga tingkatan. Jumlah pesertanya terdiri dari 182 tim, yang disetiap timnya terdiri dari 2 siswa. Tahun lalu, para pemenang kompetisi robotik ini adalah MAN 3 Jakarta, MAN 1 Surakarta, MTsN 6 Sleman Yogyakarta,
MTsN 1 Jembrana, Bali, dan MIN 1 Cilegon Banten. Tahun ini kesaktian robot-robot mereka akan ditantang robot-robot baru yang lebih berani. (tofiq ridlo/dod)
Bagikan: