Jombang (Pendis)-Mudir dan mahasantri Mahad Aly Indonesia dan ASEAN menyampaikan sejumlah kesimpulan tentang program kaderisasi ulama dan rekomendasi untuk para menteri agama yang tergabung dalam forum MABIMS. Catatan ini muncul dari workshop kaderisasi ulama melalui Mahad Aly yang diikuti 35 mudir dan mahasantri Mahad Aly Indonesia dan ASEAN di Jombang pada 6 hingga 8 November 2019.
Nur Hanan selaku Ketua Panitia menyampaikan 5 (lima) poin kesimpulan terkait pelaksanaan program kaderisasi ulama melalui ma`had aly yaitu kriteria ulama, kompetensi kader ulama, keilmuan, kompetensi pendidik ma`had aly dan manajemen pengelolaan.
Lebih lanjut Mudir Mahad Aly Hasyim Asyari Pesantren Tebuireng itu pun menyampaikan sejumlah rekomendasi. Pertama, para menteri agama diminta melakukan kerjasama untuk mensosialisasikan dan meningkatkan peran Mahad Aly sebagai lembaga pendidikan tinggi pesantren dalam rangka kaderisasi ulama di negara yang tergabung dalam SOM MABIMS;
Kedua, adanya kerjasama antar menteri agama dalam pelaksanaan program/kegiatan penguatan pemahaman Islam wasathiyah atau rahmatan lil alamin dan pengembangan toleransi beragama melalui Mahad Aly dan lembaga-lembaga pendidikan Islam, dan yang ketiga, sebagai rekomendasi terakhir, para peserta workshop meminta adanya kerjasama dalam pengembangan Mahad Aly pada negara yang tergabung dalam SOM MABIMS.
Kesimpulan dan rekomendasi tersebut selanjutnya diserahterimakan kepada utusan Kementerian Agama Pusat untuk selanjutnya dibawa ke dalam pertemuan SOM-MABIMS ke -44 di Singapura. (Kanali/Hik)
Bagikan: