Bogor (Pendis) - Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang dihadiri oleh seluruh pengurus Kwarnas dan Kwartir Daerah dari seluruh Provinsi se-Indonesia.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit. PD-Pontren), Ahmad Zayadi pun turut hadir sebagai salah satu narasumber pada Rakernas yang dibuka oleh Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault, Sabtu (24/02) di Bogor.
Dalam kesempatannya, Zayadi yang juga selaku Ketua Perkemahan Pramuka Santri Nusantara (PPSN) menyampaikan kilas balik tentang ekualitas ruhul ma`had dengan jiwa kepramukaan. Digambarkan bahwa sejarah pesantren adalah sejarah nasionalisme dan patriotisme. Pada masa penjajahan, pesantren merupakan tempat menggembleng para pejuang kemerdekaan, pun demikian saat bangsa ini memasuki gerbang pembangunan, pesantren terus menggelorakan akan pentingnya menumbuhkan dan menjaga spirit nasionalisme dan patriotisme di saat pola dan gaya hidup masyarakat mulai bergeser serta semangat kebangsaan dan kebersamaan mulai luntur.
Selain itu, pesantren juga menjadi kawah candradimuka yang membentuk santri agar menjadi mutafaqqih fiddin, pemimpin pemuda yang memiliki jiwa ksatria dan patriotis serta menghargai kemajemukan dan perbedaan sebagai upaya menjaga kerukunan umat beragama.
"PPSN merupakan salah satu instrumen kelembagaan yang sangat penting bagi pesantren untuk mengembangkan potensi santri melalui sinergi pendidikan moral dan akhlak islami, dengan metode interaktif dan dinamis berbasis keterampilan dalam gerakan pramuka. Tujuannya adalah untuk lebih mengoptimalkan kualitas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, tinggi penguasaan Ilmu pengetahuan dan teknologi, menerapkan nilai-nilai luhur jati diri, karakter dan budaya bangsa, serta memiliki kebanggaan sebagai bangsa Indonesia dalam rangka memantapkan landasan spiritual, moral, dan etika pembangunan bangsa," paparnya.
Zayadi melanjutkan, rangkaian kegiatan PPSN akan dikemas dalam 3 spirit. Spirit budaya pesantren, budaya nusantara, serta nasionalisme. Spirit budaya pesantren akan menyajikan Festival Drama Islami dengan tema "Sanad Perjuangan Santri dan Pesantren dalam Merebut Kemerdekaan Indonesia," sementara spirit budaya nusantara dan budaya nasionalisme berupa Bahana Rhytme Krinok Dengan Pengiring Terbanyak sebagai upaya meraih Rekor MURI, dan 2nd Asean Scetro (Scout Educational Recreation Tour) bagi peserta PPSN terbaik dari seluruh provinsi.
Usai menyimak pemaparan tersebut, Ketua Kwarnas Adhyaksa Dault menyambut gembira grand desain PPSN. Di hadapan seluruh peserta Rakernas, Adhyaksa menyatakan akan hadir saat upacara pembukaan PPSN Ke-5 di Jambi yang sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober mendatang.
Adhyaksa mengapresiasi grand desain PPSN dan berharap PPSN menjadi inspirasi bagi semua kalangan untuk bersama-sama berkontribusi dalam pembangunan bangsa dan menjaga keutuhan NKRI. (Hery Irawan/dod)
Bagikan: