Semarang (Pendis) - Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal (ASPENDIF) berusaha memastikan kesiapan satuan Pendidikan Diniyah Formal (PDF) dalam menyongsong pelaksanaan akreditasi. Salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh ASPENDIF adalah dengan menyelenggarakan Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Program Akreditasi Pendidikan Diniyah Formal (PDF), tanggal 19 s/d. 20 Februari 2019, di Kota Semarang, Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, Ahmad Fadlullah Turmudi selaku Ketua APENDIF menegaskan bahwa proses akreditasi untuk PDF penyelenggara Imtihan Wathani (Ujian Akhir Berstandar Nasional) harus bisa dilakukan sebelum ujian akhir diselenggarakan. Maksimalnya menjelang tahun ajaran baru di bulan Syawal 1440 H.
"Proses akreditasi ini harus kita lakukan sebelum Imtihan Wathani pada bulan Rajab mendatang. Kalaupun molor, setidaknya pada Bulan Syawal, seluruh PDF penyelenggara IW sudah bisa terakreditasi dan dapat memenuhi standar nasional," tegas Fadlullah di Semarang, Selasa (19/02).
Lebih lanjut, Pengasuh Pondok Pesantren Salaf APIK Kauman ini menegaskan bahwa pertemuan ini untuk membangun komitmen dan perjuangan bersama, baik antara pengelola PDF, ASPENDIF, dan Kementerian Agama.
"Kita ingin meneguhkan komitmen bersama, bahwa PDF ini lahir sebagai wujud dari kegelisahan kita karena semakin jarangnya kader-kader ulama. Semakin merosotnya kemampuan santri yang mampu membaca dan memahami kitab kuning. Jadi PDF akan menjadi pabrik pencetak kader yang mutafaqqih fiddin," tegas kiai muda ini.
Pertemuan yang dilakukan selama dua hari ini diselenggarkan oleh Asosiasi Pendidikan Diniyah Formal (ASPENDIF) dengan menghadirkan 34 (tiga puluh empat) Satuan Pendidikan Diniyah Formal yang akan melaksanakan Imtihan Wathani pada Tahun Ajaran 1439/1440 H.
"Target kita pada tahun ini minimalnya 34 (tiga puluh empat) PDF sudah terakreditasi dan mereka hadir pada pertemuaan hari ini untuk kita genjot akreditasi mereka. Sisanya, sebanyak 40 (empat puluh) PDF akan menyusul dalam agenda mendatang. Pekerjaan ini memang harus dilakukan secara bertahap dan sistematis dengan tetap memperhatikan instrumen-instrumen yang sudah dibuat," lanjut Gus Fadl.
Hadir pula dalam pertemuan ini, Dr. Ahmad Zayadi, M.Pd selaku Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren dan Dr. Cecep Rustama, Ph.D selaku Konsultan Akademik pada Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren. Keduanya turut memberikan pengayaan akademik dan teknis pelaksanaan akreditasi PDF. (rfq/dod)
Bagikan: