Jakarta (Pendis) --- Kementerian Agama menggelar Kongres Aksara Pegon bertajuk “Mengawal Peradaban Melalui Digitalisasi Aksara Pegon”. Kongres ini untuk pertama kalinya diselenggarakan Kemenag dan menjadi rangkaian peringatan Hari Santri 2022.
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat membuka kongres, menyampaikan “Awalnya karena saya pergi ke beberapa tempat, di Bali dan Sumatera Utara itu ada huruf-huruf ini. Kemudian diskusinya berkembang dengan Prof Abu Rokhmad terkait dengan Aksara Pegon ini yang sepertinya perlu dibakukan agar tidak menghilang,” kata Menag.
Bukan hanya dibakukan, tetapi bagaimana aksara Pegon ini bisa di digitalisasi agar dapat memenuhi tuntutan dan perkembangan zaman. Maka perlu pengadaptasian antara aksara Pegon dan teknologi, tambah Gus Men sapaan akrab Menag
"Aksara Pagon ini sangat penting dan perlu dibukukan agar tidak menghilang, dan kongres ini menjadi momentum untuk melestarikan Aksara Pagon sekaligus sebagai langkah untuk proses digitalisasi untuk mengimbangi perkembangan zaman,” ucap Menag di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Menurut Menag yang akrab disapa Gus Yaqut, Kongres Aksara Pagon harus mendorong digitalisasi untuk perkembangan teknologi sehingga Aksara Pagon tidak hilang ditelan zaman dan menjadi nilai kearifan local tersendiri,guna melengkapi budaya kehidupan masyarakat, kemudian berubah menjadi e-book yang berbasis elektronik, ucapnya.
“ Aksara memiliki peran penting yaitu menjadi sarana untuk syiar agama , selain itu digunakan untuk membuat ataupun menemukan teks sastra yang ditembangkan seperti yang dilantunkan di awal acara tadi, tutur Gus Yaqut.
Aksara Pegon juga berfungsi untuk surat menyurat, contohnya surat menyurat raja-raja zaman dulu juga menggunakan aksara pegon sebagai media komunikasi dengan raja yang lain, agar tidak dimengerti oleh bangsa colonia, ungkapnya.
“Kongres aksara pegon ini harus menjadi langkah untuk lanjut ke proses digitalisasi agar dapat mengikuti perkembangan zaman,” harap Menag.
Menag mengucapkan "Selamat berkongres. Semoga ikhtiar ini diridhoi Allah dan menjadi kontribusi kita bersama bagi peradaban Islam nusantara dan dunia,” tuturnya.
Bagikan: