Jakarta (Kemenag) — Kementerian Agama RI menggelar sosialisasi teknis pelaksanaan Computer Based Test (CBT) Musabaqah Qiraatil Kutub Nasional (MQKN) ke-8 tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung secara daring melalui Zoom Meeting dan disiarkan langsung via kanal YouTube Pendis Channel pada Jumat (13/6/2025).
Sosialisasi ini dibuka oleh Plh. Direktur Pesantren, Yusi Damayanti, yang secara langsung menyampaikan pentingnya kesiapan teknis, mental, dan integritas seluruh pihak dalam mendukung suksesnya pelaksanaan seleksi berbasis komputer ini.
"CBT MQKN ini adalah pengalaman pertama dilaksanakan secara nasional. Maka, perlu koordinasi teknis yang solid, komitmen peserta, dan kesiapan lembaga penyelenggara," tegas Yusi di hadapan ratusan peserta yang terdiri dari para Kasubdit di lingkungan Direktorat Pesantren, Kepala bidang pendidikan Islam di seluruh Kanwil Kemenag Provinsi serta Pimpinan Pondok Pesantren calon peserta MQKN 2025.
Dalam paparannya, Yusi menjelaskan bahwa pelaksanaan CBT MQKN akan berlangsung serentak secara daring pada 17–19 Juni 2025. Ujian ini akan diikuti oleh hampir 9.000 calon peserta dari seluruh Indonesia, yang telah ditetapkan melalui surat edaran resmi Ditjen Pendis. Data peserta tersebut telah tersedia melalui platform digital resmi MQKN di laman https://mqkn.kemenag.go.id.
Sebelum pelaksanaan CBT, seluruh peserta wajib mengikuti teknikal meeting dan simulasi ujian nasional pada 16 Juni 2025. Yusi menegaskan bahwa kegiatan simulasi ini krusial untuk mengantisipasi potensi kendala teknis.
“Jangan sampai ada masalah yang tidak teridentifikasi sejak awal. Zoom hari ini diadakan agar kendala sekecil apapun bisa diselesaikan sebelum simulasi,” ujar Yusi.
Setelah pelaksanaan CBT, sistem pusat akan melakukan penarikan data hasil ujian pada 20–22 Juni 2025. Selanjutnya, proses penetapan 10 peserta terbaik putra dan putri untuk setiap mata lomba di setiap provinsi akan dilakukan pada 23–27 Juni 2025. Penetapan ini dilakukan secara transparan dan akuntabel oleh provinsi masing-masing sesuai kewenangan yang diberikan pusat.
Menurutnya, CBT MQKN tidak hanya bertujuan menyaring peserta terbaik untuk mengikuti MQKN tingkat nasional yang akan digelar di Pondok Pesantren As’adiyah, Sengkang, Sulawesi Selatan. Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi wahana strategis untuk mengarusutamakan literasi turats (kitab kuning) sebagai fondasi penting dalam pendidikan pesantren.
“Kami harapkan peserta mempersiapkan diri secara maksimal, menjunjung tinggi kejujuran, karena MQKN bukan sekadar ajang lomba, melainkan ruang perjuangan dan aktualisasi keilmuan pesantren yang berakar kuat dalam tradisi Islam,” pungkas Yusi.
Bagikan: