Jakarta (Pendis) --- Penyebaran Covid-19 akhir-akhir ini yang semakin bertambah dan meluas. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam membentuk Tim Santritizer menjalankan dan mengembangkan Program Pencegahan Covid-19 di lingkungan Pesantren.
Tim Santritizer merupakan tim yang terdiri dari Alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama RI, yang memiliki latar belakang pendidikan Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Perawat dan Apoteker. Selain diisi oleh alumni kesehatan, tim ini juga terdapat alumni non kesehatan yang memiliki konsen terhadap pesantren serta pegawai Direktorat PD Pontren.
Pelaksana Tugas Direktur PD Pontren, Imam Safei, menuturkan bahwa Program SANTRITIZER bertujuan untuk terwujudnya pesantren sehat dan pola perilaku sehat masyarakat pesantren serta mencegah penyebaran Covid-19 di lingkungan pesantren. “Program ini dikomandoi oleh alumni PBSB bidang kesehatan, terdiri dari kesehatan masyarakat, kedokteran, farmasi, perawat dan didukung juga alumni bidang lainnya,” ujar Imam di Jakarta, Senin (06/04).
Untuk pendanaan dalam pelaksanaan program Santritizer, lanjut Imam, menggunakan dana atau biaya yang berasal dari anggaran yang ada di Direktorat PD Pontren.
Kasubag TU Direktorat PD Pontren, Abdul Rouf, mengatakan bahwa tahap awal program SANTRITIZER mulai dilaksanakan pada April 2020. Program ini difokuskan untuk 50 pesantren yang berada di zona merah Covid-19 wilayah Jabodetabek.
Menurut Rouf, secara teknis tim Santritizer akan memberikan pelatihan atau penyuluhan pencegahan covid-19 meliputi perilaku hidup sehat, cara pembuatan Hand Sanitizer, Disenfektan, Pemakaian Masker dan Penggunaan Thermal Scanner.
“selain memberikan penyuluhan, tim juga akan melakukan penyerahan bantuan untuk setiap pondok pesantren berupa Hand Sanitizer beserta refill, Disinfektan, Thermal Scanner, Masker dan Poster, serta penyemprotan disinfektan di lingkungan pesantren,” ujar Rouf.
Pondok pesantren sasaran Program SANTRITIZER, lanjut Rouf, akan dibentuk gugus tugas yang di koordinatori oleh pengurus pesantren dan menjadi pesantren binaan alumni PBSB untuk memantau keadaan penyebaran Covid-19 di tiap pesantren.
(rilis)
Bagikan: