Bandung (Pendis) - Sebagai salah satu rangkaian kegiatan Pospenas VIII 2019 Kementerian Agama menyelenggarakan Sarasehan yang menghadirkan perwakilan dari 34 kontingen propinsi se Indonesia, dan Panitia dari Kemenag dan Kementerian Pemuda dan Olahraga yang bertempat di Hotel Mercure Nexa Bandung (29/11).
Kasibudit MDT Irhas Sobirin selaku Sekretaris Umum Panjatapnas Pospenas VIII mengatakan Sarasehan ini memliki 2 (dua) agenda utama yaitu dalam rangka mengevaluasi pelaksanaan Pospenas VIII 2019 dan musyawarah untuk menentukan calon tuan rumah Pospenas IX Tahun 2022.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ahmad Zayadi selaku Ketua Harian I Panjatapnas Pospenas VIII 2019 dalam evaluasinya menyoroti 3 (tiga) hal :
pertama terkait manajemen krisis, karena sebagaimana berkaca pada pengalaman penyelenggaraan haji, kita perlu melakukan pelembagaan manajemen dalam menangani krisis sehingga kita akan siapkan tim untuk memperbaiki regulasi pedoman juklak maupun juknisnya sehingga ketika ketika ada case protes dll. tata operasionalnya punya rujukan yang jelas dan spesifik, tidak ada multitafsir.
Zayadi melanjutkan, hal kedua agar ke depan diupayakan venue tempat pertandingan cabang olahraga dan perlombaan cabang seni agar tidak berjauhan seperti yang ada saat ini.
Direktur PD Pontren pun menekankan kembali pentingnya penyelenggaraan Pospenas sebagai ajang pengembangan pendidikan keolahragaan para santri sehingga nantinya akan menghasilkan bibit-bibit yang punya potensi keunggulan dalam bidang olahraga di kalangan para santri.
Kepala Bidang Olahraga Usia Dini, Lanjut Usia dan Olahraga khusus Kemenpora Agustien Rien Ariyanti menyatakan rasa terima kasih atas partisipasi dan keikutsertaan kontingen para santri dari 34 propinsi.
Agustien pun menegaskan bahwa Pospenas VIII benar-benar menjadi ajang perhelatan khusus bagi para santri dalam unjuk kemampuan pada bidang olahraga dan seni.
"Sehingga dengan begitu akan lahir bibit-bibit dan atlet-atlet yang unggul dari kalangan santri dan pesantren sehingga para santri tidak hanya berprestasi dalam bidang olahraga tetap juga akhlaknya. Hal inilah yang menjadi harapan kami" ujar Arien.
Terkait evaluasi Pospenas VII 2019 Agustien menyampaikan perlunya perbaikan pada pedoman dan peraturan terutama pada soal persyaratan santri yang menjadi peserta Pospenas.
Pada sesi diskusi,mengemuka usulan tentang calon rumah Pospenas IX tahun 2022 ketika Perwakilan dari Kontingen Propinsi Sumatera Utara Masrino Nasution mengusulkan propinsi Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat dan DKI Jakarta layak untuk menjadi tempat perhelatan Pospenas IX 2022.
Peserta sarasehan yang merupakan kontingen dari Jawa Tengah Nur Abadi mendorong kepada Pemerintah agar memberikan perhatian khusus kepada para santri yang menjadi juara dalam even nasional semacam Pospenas ini,
Bagikan: