Jakarta (Pendis) --- Para santri pondok pesantren yang sekarang sedang mendapatakan beasiswa dari Kementerian Agama melalui Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) diminta untuk selalu menyikapi perubahan sosial dan keagamaan dengan ilmu pengetahuan.
Demikian disampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pintren), Waryono saat memberikan arahan pada pembekalan Moderasi Beragama untuk mahasantri PBSB di Bekasi, (3/8).
Menurutnya, ilmu pengetahuan dapt membantu kita memfilter informasi yang masuk ke kita. "Orang yang memiliki cukup ilmu pengetahuan akan mudah mengadopsi semua hal yang diterimanya secara mentah-mentah karena tidak ada filter yang membentenginya," katanya.
Dalam konteks keberagamaan, lanjut Waryono, tiadanya filter ini sangat berbahaya karena membuat kita kehilangan apa yang selama ini telah kita miliki. "Intoleransi dalam beragama itu pada awalnya muncul karena pengetahuan kita yang kurang mendalam dan kurang lengkap. Akubatnya, kita percaya saja dengan informasi yang kita terima," tandasnya.
Karenanya Waryono meminta agar para mahasantri PBSB untuk selalu semangat dalam mencari ilmu. "Tidak banyak orang yang memiliki kesemptan sebagus anda semua ini, baik dalam pengalaman maupun ziyadatul ilmi," tambahnya.
"Saya berharap anda semua ini ke depan bisa terlibat dalam memandu zaman, mendesain bagaimana perjalanan bangsa ini ke depan," sambungnya.
Pria kelahiran Cirebon ini optimis kehidupan keberagamaan di Indonesia akan semakin toleran jika para alumni pondok pesantren diberi kesemptan mengelola bangsa ini. "Para santri memiliki modal kehidupan yang toleran, dan jauh dari sikap tathorruf selama belajar di pesantren. Dan ini berguna untuk bangsa ini," pungkasnya.
Acara diikuti 20 mahasantri PBSB perwakilan dari 10 kampus mitra Kementerian Agama. Menghadirkan nara sumber antara lain Ahmad Muqowwam dan Ali Masykur Musa.
(beta/MY)
Bagikan: