Ciputat (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) terus aktif melakukan upaya pencegahan penyebaran dan penularan virus Covid 19, salah satunya dengan membentuk tim santritizer untuk pencegahan Covid-19 di lingkungan Pesantren.
Tim Santritizer merupakan tim yang terdiri dari Alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama RI, yang memiliki latar belakang pendidikan Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Perawat dan Apoteker. Selain diisi oleh alumni kesehatan, tim ini juga terdapat alumni non kesehatan yang memiliki konsen terhadap pesantren.
“Program Santritizer ini, pada tahap awal difokuskan untuk 50 pesantren yang berada di zona merah Covid-19 di wilayah Jabodetabek, sudah dimulai dua minggu lalu di wilayah Depok, DKI Jakarta dan hari ini di wilayah Tangerang Selatan,” ucap Maryani sebagai salah satu tim Santritizer di Ciputat, Kamis (23/04/2020).
Menurut Kepala Seksi Kesantrian Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam, Muhtadin saat berkunjung ke Pondok Pesantren Darus Sunnah Ciputat, bahwa kegiatan ini sebagai upaya kita bersama melakukan pemutusan rantai penyebaran Covid-19 sekaligus mengajak kalangan pesantren untuk turut bekerjasama dalam upaya pencegahan Covid-19 di Lingkungan Pesantren.
Selain itu juga, kunjungan ini untuk meresmikan Gugus Tugas di Pesantren Darus Sunnah dan menyampaikan bantuan berupa Hand Sanitizer beserta refill, Disinfektan, Thermal Scanner, Masker dan Poster. Secara teknis tim santritizer akan memberikan pelatihan atau penyuluhan pencegahan Covid-19 yang meliputi perilaku hidup sehat, cara pembuatan hand sanitizer, disinfektan, pemakaian masker dan penggunaan thermal scanner serta memantau penyemprotan disinfektan di lingkungan pesantren, terang Muhtaddin.
Kedatangan tim Santritizer diterima langsung oleh pihak Pondok Pesantren, Gus Zia Ul Haramein dan Ust. Muhammad Hanifuddin selaku Waka Akademik. (Hikmah)
Bagikan: