Jakarta (Pendis)--Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren siap menggelar Mu’tamad atau kegiatan berbentuk simposium khazanah pemikiran santri dan kajian pesantren di Jakarta.
Sebanyak 87 peserta telah ditetapkan sebagai panelis Al-Multaqo ad-Dawliy lil-Bahts ‘an Afkar at-Thullab wa-Dirasat (Mu'tamad) yang akan diselenggarakan selama tiga hari, yakni pada Jumat-Ahad, 21-23 Oktober 2022.
Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad. Ali Ramdhani mengatakan kegiatan ini dilaksanakan untuk merespon gejala radikalisme agama dan era cyber space. Dalam rangka memeriahkan gelaran Pertemuan Forum G20 yang bertajuk “Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat ” serta pelaksanaan Hari Santri Nasional Tahun 2022.yang mengusung tema 'Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan'
“Peserta yang lolos sebagai panelis Mu’tamad tahun 2022 berasal dari kalangan pengajar dan santri yang masih aktif mondok. Ada pula alumni pesantren yang menjadi dosen dan mahasiswa di Perguruan Tinggi Islam Negeri, Ma'had Aly dan Perguruan Tinggi Swasta yang berbasis pesantren,” ucap Ramdhani.
Menurut Direktur Direktur Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Waryono, para panelis nantinya diminta mempresentasikan naskahnya di sesi Parallel Pannel yang dibagi dalam tujuh sub-tema, yaitu Sui Generis dalam Tradisi Pendidikan Pesantren Pesantren dan Ketahanan Pangan dan Energi Strategi dan Kontribusi Pesantren dalam Penguatan Moderasi Beragama Pesantren Ramah Anak dan Disabilitas Pesantren dan Lingkungan Hidup Kemandirian Ekonomi Pesantren Pesantren dan Tantangan Fikih Minoritas.
Selain Parallel Pannel, Mu’tamad 2022 juga akan mengagendakan sesi Special Pannel dengan tema Pesantren dan Tantangan Pembaharuan Hukum Islam di Indonesia. Panel spesial ini akan diisi oleh Guru Besar Fiqih–Ushul Fiqh MA Situbondo yang juga Wakil Rais Aam PBNU, KH Afifuddin Muhajir; KH Masdar Farid Mas’udi; dan HM Asrorun Ni'am Sholeh. Sedangkan pada Special Pannel selanjutnya bertema Konsep Pendidikan Genuine Pesantren. Sesi ini akan menghadirkan KH M Jadul Maula, H Maskuri, H Ahmad Baso, ungkap Waryono.
Lebih lanjut, Waryono menambahkan Simposium dalam rangka menyambut peringatan Hari Santri 2022 ini juga menjadwalkan General Parallel I untuk sesi Bedah Buku ’Akar Sejarah Etika Pesantren’ di Nusantara. Buku yang ditulis Aguk Irawan sebagai narasumber bakal dibedah oleh KH Jazilus Syakhok, ucapnya.
Bagikan: