Yogyakarta (Pendis) --Kemenag melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) Ditjen Pendidikan menggelar kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) di Kota Yogyakarta pada tanggal 1-3 Juli 2024.
Plt. Direktur PD-Pontren Waryono mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan dan menurutnya kegiatan ini dinilai sangat baik dalam meningkatkan kualitas guru-guru MDT.
“Kegiatan ini menjadi bukti bahwa Negara hadir dan memiliki kepedulian terhadap peningkatan kualitas guru MDT sehingga diharapkan para guru tidak hanya sebagai learning agent (agen pembelajaran) tetapi juga menjadi pendidik professional”. Ujar Guru Besar UIN Yogyakarta.
Maka dari itu, lanjut Waryono, kami mendorong agar para guru terus semangat belajar karena setiap kita harus lebih baik dari hari kemarin, lebih baik dari sisi penguasaan kita terhadap pengetahuan, terlebih bagaimana cara kita meningkatkan kompetensinya.
“Jadi ringkasnya secara umum kita diajarkan untuk terus belajar sehingga tidak ada istilah tamat belajar”. tutur pria kelahiran Cirebon.
Di sela-sela pengarahan pada pembukaan kegiatan, Waryono memaparkan tentang 4 (empat) kompetensi yang perlu dimiliki oleh Ustadz-Ustadzah sebagai guru di MDT, yaitu : kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional.(01/072024).
Mengakhiri pengarahannya, Waryono pun mengajak agar para peserta dapat menjadi focal point dengan membagikan dan menularkan ilmu yang didapat dari kegiatan ini kepada guru MDT yang lain yang belum berkesempatan ikut.
Hal senada disampaikan Kasubdit Pendidikan MDT Siti Sakdiyah. Menurutnya, kegiatan ini dilakukan dalam rangka peningkatan kemampuan guru misalnya dalam teknik mengajar para santrinya apalagi di era abad 21 yang diliputi kemajuan teknologi informasi yang tentu tantangannya sangat berbeda dengan era sebelumnya.
“Peserta yang hadir merupakan hasil pilihan yang selektif karena tidak semua guru MDT yang bisa dilibatkan. Oleh karenanya kami minta peserta agar dapat memanfaatkan kesempatan pembelajaran di kegiatan ini dengan sebaik-baiknya, dengan harapan nantinya bisa memberikan dampak yang positif bagi anak-didik di MDT” tambahnya.
Kegiatan diikuti oleh sejumlah peserta yang merupakan guru MDT dari 2 (dua) provinsi yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah. Narasumber yang memberikan materi pada kegiatan ini adalah Prof. Dr. Sahiron MA – Guru Besar UIN Yogyakarta (Materi : Moderasi Beragama pada Pendidikan MDT), Dr. M. Amin, M.Pd – Konsultan Pendidikan dan Dosen Universitas Sunan Giri Surabaya (Materi: Konsep Pembelajaran HOTS dan Keterampilan Abad 21) dan Dr. Amiroh Ambarwati, MA - Widyaiswara BDK Semarang (Materi : Penyusunan Desain Pembelajaran HOTS Berbasis Keterampilan Abad 21). Untuk menajamkan hasil pembelajaran di akhir kegiatan para peserta melakukan presentasi tentang Penerapan Desain Pembelajaran.
Tags:
PesantrenBagikan: