Depok (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (Dit PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) membentuk tim santritizer untuk menjalankan dan mengembangkan Program Pencegahan Covid-19 di lingkungan Pesantren.
Tim Santritizer merupakan tim yang terdiri dari Alumni Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kementerian Agama RI, yang memiliki latar belakang pendidikan Kesehatan Masyarakat, Kedokteran, Perawat dan Apoteker. Selain diisi oleh alumni kesehatan, tim ini juga terdapat alumni non kesehatan yang memiliki konsen terhadap pesantren.
Ali Irfan selaku Ketua gugus tugas Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kementerian Agama RI menyerahkan secara simbolis bantuan untuk pondok pesantren berupa Hand Sanitizer beserta refill, Disinfektan, Thermal Scanner, Masker dan Poster di salah satu pesantren, yaitu Pesantren Al-Hamidiyah Sawangan Depok, sekaligus meresmikan Gugus Tugas di Pesantren tersebut, Rabu (8/4/2020)
“Program Santritizer ini, pada tahap awal difokuskan untuk 50 pesantren yang berada di zona merah Covid-19 di wilayah Jabodetabek yang dimulai dari wilayah Depok,” ucap Ali Irfan.
Selanjutnya, kita berharap kalangan pesantren dapat bahu- membahu dan bekerjasama menjadi “pejuang” dalam upaya pencegahan Covid-19 di Lingkungan Pesantren, sebab semua ini adalah kerja kemanusiaan, yang balasannya berupa catatan pahala dari Allah SWT, ujarnya.
Menurut Ali Irfan, secara teknis tim santritizer akan memberikan pelatihan atau penyuluhan pencegahan Covid-19 yang meliputi perilaku hidup sehat, cara pembuatan hand sanitizer, disinfektan, pemakaian masker dan penggunaan thermal scanner serta memantau penyemprotan disinfektan di lingkungan pesantren.
Kepala Kantor Kemenag Kota Depok, Asnawi berharap kehadiran tim Santritizer dapat berperan dalam pencegahan Covid-19 di pesantren yang ada di Depok sehingga menekan penambahan penyebaran Covid-19 di Wilayah Depok. (Hikmah)
Bagikan: