Jakarta (Pendis)- Direktur PD-Pontren Serahkan SK Izin Operasional untuk 8 Mahad Aly baruJakarta (Pendis)- Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama Waryono Abdul Ghofur menyerahkan Surat Keputusan (SK) Izin Operasional untuk delapan Mahad Aly di tiga propinsi.
Kegiatan penyerahan (SK) Ijin Operasional diberikan langsung oleh Direktur PD-Pontren kepada delapan mahad aly : Mahad Aly Attauhidiyah Syekh Armia Cikura Bojong Tegal Jawa Tengah takhasus Aqidah Filsafat, Mahad Aly Andalusia Kebasen Banyumas Jawa Tengah takhasus Bahasa dan Sastra Arab, Mahad Aly Al Iman Gebang Purworejo Jawa Tengah takhasus Tafsir dan Ilmu Tafsir, Mahad Aly Amtsilati Bangsri Jepara Jawa Tengah takhasus Bahasa dan Sastra Arab, Mahad Aly Al Musyaffa Ngampel Kendal Jawa Tengah takhasus Sejarah dan Peradaban Islam, Mahad Aly Lathifiyah Polewali Mandar Sulawesi Barat takhasus Fiqh Ushul Fiqh, Mahad Aly Tarbiyatunnasyiin Jombang Jawa Timur takhasus Tasawuf dan Mahad Aly Mambaul Ma’arif Jombang Jawa Timur takahasus Fiqh-Ushul Fiqh.
Dalam kegiatan tersebut Direktur PD-Pontren didampingi oleh Kepala Subdit Pendidikan DIniyah dan Mahad Aly Aceng Abdul Azis beserta para Kepala Seksi Subdit PDMA, bertempat di Ruang Sidang Ditjen Pendidikan Islam Lantai 7 Gedung Kemenag Jakarta Kamis, (03/09).
Dalam sambutannya, DirekturPD-Pontren menerangkan bahwa pemberian ijin operasional merupakan bukti hadirnya negara dan adanya pengakuan negara. sehingga semuanya harus berjalan sesuai dengan tuntutan administrasi yang berlaku.
‘’Kementerian Agama memberikan dukungan dengan cepat merespon kebutuhan akan kader ulama yang mumpuni melalui pendidikan tinggi yang tumbuh di kalangan pesantren yakni mahad aly’’ kata Waryono Abdul Ghofur.
Lebih lanjut, DirekturPDPontren menyampaikan harapan agar mahad aly melakukan pengembangan pada 3 aspek perguruan tinggi yakni pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat, Karena ini mahad aly maka pengembangan keilmuan sesuai takhasus yang dimiliki dengan banyak memproduksi karya-karya ilmiah baru, di samping melakukan penguatan kelembagaan internal, maka perlu dilakukan banyak kerjasama dan membuat jaringan dengan pihak pihak luar.
“Saya berpesan, agar lembaga mahad aly menyiapkan pendataan dosen untuk affirmasi beasiswa pendidikan lanjutan bagi dosen, dibuat daftar kebutuhan yang memperkuat mahad aly seperti halnya perpustakaan sehingga mahad aly bisa menjadi center of excellent dengan hadirnya tokoh-tokoh yang hebat dalam bidang kajian khususiyah tertentu” pungkas Waryono
Turut hadir, ketua Asosiasi Mahad Aly Indonesia (AMALI) KH. Djalal dan jajarannya serta para mudir/perwakilan dari 8 mahad aly.
Bagikan: