Jakarta (Pendis) - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan Lomba dan Pameran Kartun Santri Nusantara. Acara berskala internasional itu memperebutkan hadiah uang tunai total Rp 200 juta. Citra pesantren untuk memperkenalkan Islam Rahmatan Lil `Aalamiin akan berusaha menjadi tema besar dalam kegiatan yang juga akan memamerkan 100 karya terpilih di Galeri Nasional Jakarta.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Mohsen menuturkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan sebagai ikhtiar memperkenalkan Islam yang santun. Hal itu sekaligus untuk menunjukkan citra pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam yang positif serta menghasilkan manusia Indonesia yang cerdas, santun, dan berakhlak.
"Melalui acara ini, kami ingin mengajak masyarakat terlibat langsung dalam memperkenalkan Islam yang rahmatan lil `aalamiin. Adapun pemilihan media kartun dimaksudkan agar pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami masyarakat," ujar Mohsen di Jakarta, Selasa (01/09/15).
Lomba kartun mengangkat tema "Bernegara dan beragama yang santun berakhlak". Peserta dibagi menjadi dua kategori, yakni umum dan santri. Karya dibuat di atas kertas putih berukuran A3 (29 cm x 42 cm), bisa menggunakan teknik manual, olah digital, maupun campuran. Peserta boleh mengirimkan maksimal tiga karya. Karya-karya itu belum pernah memenangi kontes apapun. Identitas peserta berupa nama, alamat, e-mail, dan nomor kontak telepon dicantumkan di belakang karya. Khusus peserta kategori santri wajib melampirkan fotokopi kartu tanda santri pondok pesantren.
"Lomba ini sifatnya internasional, terbuka untuk kartunis dari Indonesia dan mancanegara," tegas Mohsen.
Karya bisa dikirim atau diantar langsung ke alamat: Panitia Lomba & Pameran Kartun Santri Nusantara, Ruang Subbag Tata Usaha Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Lt. 6 Gedung Kemenag RI, Jalan Lapangan Banteng No. 3-4 Jakarta Pusat 10710. Batas akhir pengiriman karya adalah Kamis, 5 November 2015, pukul 17.00 WIB.
Seluruh karya yang masuk akan dinilai oleh dewan juri beranggotakan KH Ahmad Mustofa Bisri (Pengasuh Ponpes Roudlotut Tholibin, Rembang), GM Sudharta (kartunis senior), Pramono R Pramujo (kartunis senior), dan Abdullah Ibnu Thalhah (Direktur Rumah Kartun Indonesia). Dewan juri akan memilih 9 pemenang untuk setiap kategori. Para pemenang akan dihubungi panitia via telepon/surat/e-mail. Pengumuman dilaksanakan pada 10 November 2015 di website ditpdpontren.kemenag.go.id, media cetak dan media sosial.
Sebanyak 100 karya akan dipilih oleh kurator Kuss Indarto Sanjaya untuk dipamerkan. Pameran rencananya akan dilaksanakan di Galeri Nasional Jakarta pada bulan Desember mendatang. Panitia juga mengundang sejumlah tokoh untuk menjadi peserta kehormatan pameran. Mereka antara lain KH Ahmad Mustofa Bisri, D Zawawi Imron, GM Sudharta, Pramono R Pramujo, Prie GS, Koesnan Hoesie, dll. Di sela-sela pameran akan digelar sarasehan "Islam dalam Kartun" dengan pembicara KH Ahmad Mustofa Bisri, Guru Besar Ilmu Falsafah dan Agama Universitas Paramadina Prof Abdul Hadi WM, dan kartunis senior Pramono R Pramujo.
(sya/dod)
Bagikan: