Cirebon (Pendis) -- Ma’had Aly Al Hikamus Salafiyah Babakan Ciwaringin Cirebon untuk kali pertama menggelar wisuda tingkat Marhala Ula (Sarjana) yang ke-1. Wusida digelar di Aula Ijtima Al Ulama Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin, Ahad (30/8).
Wisuda tingkat Marhala Ula (Sarjana) yang ke-1 diikuti oleh 40 wisudawan. Tampak hadir dalam prosesi pengukuhan, seluruh pengasuh Pesantren Babakan Ciwaringin, Mudir Ma’had Aly, Arwani Syaerozie, serta Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren 9PD Pontren) Waryono.
Mudir Ma’had Aly Babakan Ciwaringin Arwani Syaerozie, dalam sambutannya mengatakan bahwa Ma’had Aly yang dipimpinnya bisa menjadi lembaga yang mampu memperkokoh dan melestarikan khazanah keilmuan pesantren. Menurutnya, sesuai dengan tema yang diusung dalam wisuda yaitu Memperkokoh Khazanah keilmuan pesantren melalui Ma’had Aly.
“Ma’had Aly Alhikamus Salafiyah Babakan Ciwaringin Akan selalu melestarikan dan mengembangkan khazanah keilmuan Pesantren, karena Ma’had Aly merupakan Perguruan Tinggi Islam Berbasis Pesantren,” ujar Arwani.
Terkait dengan perkembangan MAHS saat ini, Arwani Syaerozie menuturkan, bahwa kampusnya sudah menjadi referensi untuk ma’had aly lainnya dalam bidang maqosidussyariah
“Alhamdulillah Ma’had Aly ini melalui rekomendasi Kemenag dan MUI, kini menjadi Ma’had Aly rujukan untuk bidang Maqosid Al Syariah,” imbuhnya.
Dengan pencapaian yang diraih Ma’had Aly Alhikamus Salafiyah, Direktur PD Pontren Waryono, mengaku bangga akan perkembangan dan kemajuan yang ada. Dirinya berharap pencapaian tersebut bukan hanya sekadar rekognisi tapi juga benar-benar terus dikembangkan segala potensinya.
“Saya merasa bangga dengan dijadikannya Ma’had Aly Babakan Ciwaringin ini dijadikan referensi untuk studi banding bagi Ma’had Aly lainnya, tetapi saya berharap ini bukan hanya sekadar rekognisi belaka,” tutur Waryono.
Diaktakan Waryono, bahwa eksistensi Pesantren saat ini belum dilihat oleh stakeholders sehingga santri masih dianggap terbelakang. “Saya juga santri saya juga alumni pesantren sini, saya melihat pesantren ini belum diakui keberadaanya olehstakeholders, sehingga ini menjadi amanah buat saya untuk memperkenalkan pesantren kepada stakeholders di segala bidang.” Terangnya.
Waryono berharap kepada para pengasuh pondok pesantren agar dapat bersinergi dalam menjalankan program pengembangan pesantren. “Akhirnya saya berharap pesantren bisa bersinergi program dengan kita,” pungkasnya.
(PD Pontren/MY)
Bagikan: