Jakarta (PD Pontren). Masih dalam suasana new normal, kampus Ma’ad Aly Hasyim Asy’ary Jombang menggelar prosesi wisudanya yang ke-enam tingkat marhalah ula (sarjana) melalui daring. Wisuda juga dilaksanakan secara luar jaringan (luring) pada Sabtu (22/8) Meskipun demikian, acara wisuda berjalan dengan khidmat dan tetap menjalankan protokol Kesehatan Covid-19.
Acara wisuda yang digelar secara daring dan luring ini selain dihadiri oleh 52 wisudawan, hadir pula Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono dan Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Imam Syafei hadir pula pengasuh pondok pesantren Tebuireng KH. Abdul Hakim Mahfudz dan mundir Ma’had Aly Hasyim Asy’ary Nurhanan.
Dalam sambutannya Nurhanan mudir Ma’had Aly Hasyim Asy’ary mengungkapkan harapannya kepada kemenag agar legal formal Ma’had Aly segera dirampungkan. “Kami berharap kepada Bapak Sesdirjen dan Bapak Direktur untuk membantu menyelesaikan proses pengajuan sertifikasi akreditasi dari Ma’had Aly.” Ujar hanan.
Merespon apa yang disampaikan oleh Mudir Ma’had Aly, Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono mengatakan dalam sambutannya bahwa pengajuan sertifikasi akreditasi Lembaga Ma’had Aly telah ditanda tangani sehingga para wisudawan bisa melanjutkan ke jenjang Pendidikan yang lebih tinggi.
“Alhamdulillah sertifikat Ma’had Aly sudah ditanda tangani. Jadi para wisudawan bisa melanjutkan ke Pendidikan yang lebih tinggi.” Tutur Waryono. Dengan berjalannya prosesi wisuda ini, Waryono berharap Ma’had Aly agar bisa menjadi pelopor dari lahirnya ulama-ulama yang kompeten yang bercorak ahlusunnah wal jamaah.
“Wisuda ini melahirkan optimisme terhadap munculnya bibit unggul ulama yang bukan sekadar ulama. Yang memiliki pandangan ahlussunnah waljamaah seperti halnya muasis Tebuireng Hadratusyaikh Hasyim Asy’ari.” Tutupnya
Sementera itu pada momen yang sama, Sekretaris Direktorat Jenderal Imam Syafei menyampaikan dalam orasi ilmiahnya terkait telah banyaknya upaya pemerintah dalam mengembangkan potensi sumberdaya pesantren melalui beasiswa dan pembangunan fasilitas pesantren di daerah perbatasan.
“Kementerian sudah berupaya maksimal untuk mengembangkan potensi pesantren melalui beasiswa santri dan pembangunan fasilitas pesantren di daerah perbatasan”. pungkas Imam Syafei. (HERI/SOLLA)
Bagikan: