Jakarta (Pendis) - Fokus pemerintahan Jokowi - Maruf lima tahun mendatang adalah pembangunan sumber daya manusia (SDM) sebagai penunjang kekuatan ekonomi Indonesia. Menurut Jokowi Pembangunan SDM merupakan modal terbesar dan terkuat yang harus dimiliki Indonesia.
Kemenag melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ditjen Pendiidikan Islam berkomitmen dalam penguatan SDM. Hal ini dilakukan dengan penyaluran beasiswa pendidikan S1, S2 dan S3 bagi ustadz, dosen dan tenaga kependidikan pondok pesantren sebesar Rp 2,165 Milyar untuk 148 orang. Selain itu disalurkan juga bantuan S1 bagi 200 orang santri sebesar Rp 500 Juta.
Dalam rangka mendorong peningkatan kapasitas literasi dan perpustakaan pondok pesantren, disalurkan bantuan Penguatan Literasi dan Sanad Keilmuan bagi Ustadz Pendidikan Diniyah Formal dan Satuan Pendidikan Muaddalah sebesar Rp100 Juta dan Bantuan Perpustakaan Mahad Aly sebesar Rp 1,250 Milyar bagi 25 Ma`had Aly.
Sementara untuk meningkatkan mutu SDM dalam aspek penelitian, disediakan bantuan penelitian dan Pengabdian pada masyarakat Mahad Aly sebesar Rp 375 Juta.
Ditemui di ruang kerjanya Gedung Kementerian Agama RI, Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi memberikan keterangan resmi bahwa apa yang diikhtiarkan ini sesungguhnya adalah bagian dari proses rekognisi, afirmasi dan fasilitasi kepada layanan pendidikan yang diselenggarakan oleh pondok pesantren.
Zayadi mengungkapkan adanya sejumlah tantangan keulamaan dewasa ini semakin kompleks, tidak hanya terkait dengan aspek-aspek tafaqquh fiddin berupa inspirasi khazanah ke Islaman yang mendalam, melainkan juga yang terpenting bagaimana merespon perubahan sosial yang diakibatkan oleh sejumlah perubahan dan dinamika sosial kemasyarakatan.
"Dalam konteks menghadapi tantangan seperti itulah maka fasilitasi ini menjadi sangat terasa urgensinya," ujar Zayadi.
Di lain kesempatan, Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Ma`had Aly Aceng Abdul Azis mengatakan akan pentingnya sinergi dalam membangun pesantren sebagai pusat keunggulan keilmuan Islam di tanah air.
"Selama ini pesantren berjuang secara otonom meraih keunggulannya. Saatnya pemerintah bersinergi secara aktif untuk meningkatkan kinerjanya,"ujarnya.
Menurutnya, bantuan pemerintah untuk infrastruktur pesantren, tenaga pendidik, dan santri belum sebanding dengan kontribusi masyarakat yang dikelola oleh pesantren. Oleh karena itu, bantuan pemerintah ke depan perlu lebih baik lagi.
Direncanakan sejumlah bantuan tersebut akan diberikan secara simbolik oleh Menteri Agama Fachrul Razi di Pesantren Tebuireng pada 12 November 2019 mendatang yang rencananya akan dihadiri oleh sekitar 200 pimpinan Pondok Pesantren se Jawa Timur. (Kanali/Hik)
Bagikan: