Jakarta (Pendis)--Kementerian Agama bekerjasama dengan pemerintah Mesir membentukan Markaz Tathwir atau pusat pengembangan untuk cabang Al Azhar di Indonesia, karena akan memainkan peran penting dalam persiapan akademik dan spiritual para mahasiswa. Sementara untuk kerja sama pendidikan Islam untuk mahasiswa Indonesia dengan Al Azhar telah berlangsung lama.
“Universitas Al Azhar merupakan kampus dengan pemahaman moderat yang menjadi benteng Islam moderat tertua umat Islam dunia, sehingga kerjasama pendidikan Islam yang dijalin sangat penting untuk terus ditingkatkan,” hal ini disampaikan oleh Wakil Menteri Agama RI Saiful Rahmat Dasuki dalam arahannya pada acara Inagurations of Markaz Tathwir di Jakarta, Kamis (11/07/2024).
Menurutnya bahwa nota kesepakatan yang ditandatangani Kementerian Agama dengan Universitas Al Azhar Mesir merupakan bukti hubungan baik Mesir dengan Indonesia. “Penandatanganan ini akan menjadi titik tolak kebaikan ke depannya, terutama bagi santri dan pelajar Indonesia yang berkeinginan melanjutkan pendidikan ke Mesir,”harapnya.
Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Islam Abu Rokhmad menyatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara terbesar yang mengirimkan mahasiswanya ke Al-Azhar. Dikatakan Prof. Abu, sapaan akrabnya, jumlah mahasiswa Indonesia di Al-Azhar mencapai lebih dari 13.000 orang.
“Hal yang juga membuat kami sangat bersyukur, Grand Syekh tidak pernah mendengar keluhan dari 13.000 lebih mahasiswa Indonesia itu. Artinya pelajar Indonesia yang ada di Mesir memiliki karakter yang baik,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.
Dia pun berterima kasih kepada Al-Azhar dan Imam Akbar atas upaya untuk melayani putra putri Muslim Indonesia yang belajar di sana. “Universitas Al-Azhar memiliki kedudukan yang Istimewa di hati kami umat Islam Indonesia, karena dari sana lahir ulama-ulama yang mengajarkan Islam yang penuh kedamaian dan kasih sayang,” sambung Guru Besar UIN Walisongo Semarang itu.
Selanjutnya Nahla Sebry El Seidy selaku Direktur Markaz Tathwir (Pusat Pengembangan Pelajar dan Mahasiswa Asing Al-Azhar) menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Grand Syekh Al Azhar Mesir Ahmad Muhammad Ahmad At Tayyeb Al Hassani atas yang telah dilakukan bagi umat Islam dunia dalam penyebaran pemahaman Islam moderat yang benar.
Nahla juga berterima kasih kepada pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama yang berinisiatif untuk membuka Markaz Tathwir di Indonesia. “Apa yang dilakukan Kemenag ini menandakan bahwa Indonesia menginisiasi dan gerak cepat serta maksimal memfasilitasi yang akan belajar ke Mesir,”ucapnya.
Ia menambahkan, Al Azhar sendiri sebagai Yayasan yang besar selalu cepat dalam memberikan layanan kepada para mahasiswa termasuk mahasiswa Indonesia. “Kami sangat bangga dengan mahasiswa Indonesia karena mahasiswa Indonesia terkenal denga nada dan akhlak yang baik,” tuturnya.
Saat ini, proses pendirian Markaz Tathwir masih pada tahap perizinan di kedua negara, setelah semuanya selesai maka akan segera dilanjutkan ke proses berikutnya, kata Nahla.
Tags:
PesantrenBagikan: