Bantul (Pendis) - Pendidikan Al-Qur’an adalah salah satu pendidikan Islam mempunyai posisi yang strategis. Hal ini tidak terlepas dari beberapa kenyataan; Pertama, Pendidikan Al Quran merupakan pendidikan dasar yang paling utama, karena Al Quran merupakan rujukan utama semua bidang ilmu pengetahuan, sehingga semua Lembaga Pendidikan Keagamaan Islam pasti mengajarkan Al Quran.
Kedua, pengembangan Pendidikan Al Quran sangat penting karena Al Quran merupakan sumber utama ajaran Islam dan pedoman hidup bagi setiap muslim. Al Quran bukan sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhan, tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Untuk memahami ajaran Islam secara sempurna (kaffah) diperlukan pemahaman terhadap kandungan Al Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari secara sungguh-sungguh dan konsisten.
Ketiga, Pendidikan Al Quran menjadi fondasi seluruh kurikulum pendidikan di dunia Islam, karena Al Quran merupakan syiar agama yang mampu menguatkan akidan dan mengokohkan keimanan.
Dari fakta-fakta di atas, sangat penting mengundang para ulama Al Quran untuk mendiskusikan strategi mengurai benang kusut permasahalan yang dihadapi oleh stake holder Pendidikan Al Quran. Output yang ingin dicapai adalah dalam bentuk rekomendasi dari program pengembangan Pendidikan Al Quran.
Maka dari itu, Subdit Pendidikan Al Quran Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren pada Ditjen Pendis yang dikomandani Dr. Mahrus, M.Ag mengadakan kegiatan Multaqa Ulama Al Quran Nusantara untuk yang pertama kalinya. Yangmana pelaksanaanya berlangsung di Pondok Pesantren Al Munawwir Krapyak, Bantul, Yogyakarta.
“Ini (Multaqa) memang agenda yang memang akan selalu kami hidupkan dan diperbesar porsinya, apalagi yang mengelola Subdit pendidikan Al Quran merupakan alumni dari ponpes Al Munawwir Krapyak”, disampaikan Direktur PD Pontren Waryono dalam sambutannya pada, Selasa kemarin (15/11/2022).
Di tengah guyuran hujan yang lebat, tidak menyurutkan semangat para tamu undangan yang hadir pada acara tersebut. Para undangan terdiri dari para Kiyai dan bu Nyai pengelola pondok pesantren di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur dan Yogyakarta.
Waryono menjelaskan pemilihan ponpes Al Munawwir Krapyak sebagai lokasi berlangsungnya kegiatan Multaqa Ulama Al Quran Nusantara yang pertama kalinya bukanlah tanpa alasan. Melainkan pondok pesantren Al Munawwir sebagai pusat yang pertama-tama, terutama di wilayah pulau Jawa dan bahkan Nusantara yang mengawali pembelajaran Al Quran secara sistematis. Sehingga tabirnya tersebar diberbagai wilayah Nusantara dan bahkan mungkin Asia, dan juga alumninya ada diberbagai Negara.
“Kementerian Agama menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas perkenan keluarga besar pondok pesantren Al Munawwir Krapyak yang telah menerima kegiatan ini dilaksanakan di ponpes Al Munawwir”, tegasnya.
“Karena sebenarnya, tantangan terbesar kita saat ini adalah bagaimana kita mengajarakan Al Quran yang lebih mudah dan lebih cepat dipahami oleh adik-adik kita. Yang menurut para akademisi adalah para generasi Z. Yang tentu saja tantangannya dari dulu luar biasa berat.” Sambung Waryono disela-sela sambutannya.
Dan pada kesempatan ini Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Waryono, meminta perkenan kepada KH. Abdul Hamid Abdul Qodir untuk membuka kegiatan Multaqa Ulama Al Quran Nusantara secara resmi.
Kegiatan ini akan berlangsung dari tanggal 15-17 November 2022. Turut hadir pada acara pembukaan, pengasuh pondok pesantren Al Munawwir Krapyak, KH. Hilmy Muhammad, dan para Pejabat di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Yogyakarta.
Bagikan: