Palu (Pendis) - Pesantren Maritim yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama merupakan upaya dukungan bagi program pemerintah Sail Tomini 2015 yang diadakan di Palu Sulawesi Tengah, dengan program pemberdayaan pesantren berbasis masyarakat pesisir di Indonesia diharapkan akan ada sinergitas sekaligus implementasi dari cita-cita Revolusi Mental Presiden Joko Widodo dan Lima Nilai Budaya Kerja Kementerian Agama. Internalisasi dan aktualisasi nilai-nilai Islam kepada santri dan masyarakat pesisir dalam upaya memanfaatkan kekayaan alam dan menjaga kelestarian tidak hanya sekedar berlayar dan mencari nafkah semata, akan menjadi tujuan utama program Pesantren Maritim ini.
Di bawah koordinasi Kemenko Maritim dan Sumber Daya, pemerintah menyelenggarakan Sail Tomini 2015. Kegiatan Sail telah diselenggarakan setiap tahun sejak 2009. Dimulai dari Sail Bunaken, Sail Banda, Sail Wakatobi, Sail Belitong, Sail Morotai, Sail Komodo dan Sail Raja Ampat. Puncak kegiatan Sail Tomini dilaksanakan pada tanggal 19 September 2015 di Kabupaten Parigi Moutong Sulawesi Tengah, akan dibuka secara resmi oleh Presiden Joko Widodo.
Sail Tomini 2015 bertujuan untuk mempercepat pembangunan daerah tertinggal, pinggiran, dan kepulauan; mempromosikan destinasi pariwisata di daerah Sulawesi Tengah ke dunia Internasional; dan mengukuhkan kembali kejayaan Indonesia sebagai bangsa maritim.
Kegiatan Sail Tomini 2015 merupakan salah satu implementasi dari misi Presiden Jokowi untuk melakukan Revolusi Mental yang bertumpu pada tiga nilai utama yaitu: integritas, etos kerja dan gotong royong. Integritas membutuhkan keteladanan, sikap disiplin, kepatuhan, dan loyalitas yang mendahulukan kepentingan rakyat ketimbang kelompok dan individu; Etos kerja yang kuat harus dimiliki setiap individu bangsa Indonesia agar menjadi bangsa yang besar dan mampu berkompetisi dengan bangsa lain dengan membangun bangsa ini secara bersama-sama, bukan sendiri sendiri, secara bergotong royong sehingga beban berat pun bisa diselesaikan bersama. Nilai-nilai utama Revolusi Mental tersebut selaras dengan lima budaya kerja Kementerian Agama RI yaitu : integritas, profesionalitas, inovasi, tanggungjawab dan keteladanan.
"Dalam rangka menyemai nilai-nilai tersebut Kementerian Agama RI turut memeriahkan Sail Tomini 2015 di Provinsi Sulawesi Tengah. Melalui Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren mengambil peran dalam perhelatan internasional ini dengan melaksanakan program Pengembangan Ekonomi Masyarakat melalui Pondok Pesantren. Sedangkan pengembangan ekonomi terkait Sail Tomini 2015 ini diarahkan pada pembangunan pesantren maritim, salah satunya dengan menyelenggarakan Gebyar Pesantren Maritim," ujar Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Mohsen di Palu (13/09/15).
Pesantren maritim adalah pondok pesantren yang secara geografis dekat dengan pesisir pantai yang mengajarkan materi tidak hanya ayat-ayat tentang kelautan, melainkan lebih ditekankan kepada aktualisasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sebagai upaya memanfaatkan kekayaan alam serta menjaga kelestariannya, berupaya menjadikan Islam sebagai nilai yang melandasi tingkah laku, bukan hanya pedoman praktis berlayar atau mencari ikan saja, namun lebih dari itu untuk membentuk karakter dan internalisasi nilai Islam para santri dengan kemandirian ekonomi pesantren maritim.
Kementerian Agama memberikan dukungan terhadap pelaksanaan Sail Tomini 2015 dengan Pesantren Maritim Ekspo mulai tanggal 14 s.d 19 September di Parigi-Moutong Provinsi Sulawesi Tengah, bersama Kementerian dan Lembaga lain yang akan menampilkan berbagai macam produk dan karya santri terkait dengan kemaritiman serta terbuka untuk umum. Minggu, 13 September 2015 telah dilaksanakan Gebyar Pesantren Maritim di kota Palu dengan kegiatan Jalan Sehat, Karnaval dan Pentas Seni Pesantren. Juara Karnaval Kendaraan Hias diberikan hadiah berupa Piagam dari Menteri Agama dan tabungan. Sementara peserta Jalan Sehat diberikan kupon doorprize berupa hadiah sepeda motor dan berbagai hadian menarik lainnya.
(sya/dod)
Bagikan: