Pesantren Tinggi Bahas Moderasi Qurani

Senin, 16 Desember 2019 20:51 WIB
Pendis

Pesantren Tinggi Bahas Moderasi Qurani

Brebes (Pendis) - Sejumlah ulama dan mahasantri dari 9 Ma'had Aly (Pesantren Tinggi) membahas konsep wasathiyah dalam Alquran. Bahstul Masail ini digelar untuk mengukuhkan landasan qurani konsep moderasi beragama di Indonesia.

"Perspektif quraniyah penting disuguhkan ke publik," kata Kasubdit Pendidikan Diniyah dan Mahad Aly, Aceng Abdul Azis, mewakili Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren), dalam acara Bahtsul Masail Qurany tentang Konsep Wasathiyah, Senin (16/12), di Brebes Jawa Tengah.

Forum akademik Ma'had Aly tingkat nasional itu menghadirkan Prof. Dr. Ahsin Sakho dan Dr. Muqsith Gozali sebagai narasumber. Hadir para masyayikh dan mudir pesantren Kabupaten Brebes, Kemenag Kabupaten Brebes, dan sejumlah peserta.

Pimpinan Pondok Pesantren Alhikmah 2 Brebes Jawa Tengah, KH Solahuddin Masruri, mengatakan bahwa konsep wasathiyah dalam Alquran ini bisa menjadi pendorong dalam mereduksi radikalisme di lingkungan pendidikan pesantren khususnya dan pada program pendidilan Islam di Kementerian Agama pada umumnya.

"Saat ini wacana radikalisme sedang ramai di masyarakat. Pro-kontra ini jangan merusak, tetapi harus menjadi hikmah dalam kehidupan berbangsa," ujarnya.

Mudir Ma'had Aly Alhikmah, KH. Shofiyullah Muchlas, mengatakan bahwa bahtsul masail qurany tentang wasathiyah ini merupakan respons terhadap isu radikal-terorisme yang makin hangat. Menurutnya, jangan sampai memanas karena berakibat buruk terhadap keharmonisan beragama. "Radikalisasi jangan dibiarkan melebar. Nantinya akan menguras enerji bangsa," kata Muchlas.

Forum yang dihadiri 90 orang peserta ini akan melakukan redefinisi atas konsep radikalisme, liberalisme dan istiqamah dalam beragama. "Kita memerlukan tolok ukur konseptualnya," ujarnya.

Perspektif kajian non-fikih ini akan langsung merujuk pada ayat-ayat wasathiyah dalam Alquran sebagai argumen (dalil) yang memastikan adanya konsepsi moderasi dalam Islam. Adapun pembahasannya tetap diperkaya oleh khazanah klasik Islam (turats).

Intelektual muslim A. Moqsith Ghozali mengharapkan rumusan wasathiyah dalam Alquran ini menjadi materi kajian moderasi yang dilakukan juga oleh pendidikan tinggi Islam selain Ma'had Aly dalam rangka kontra-radikalisasi. (a3/dod)


Tags:

Bagikan:







Pendis
E-Planning Pendis

Sistem aplikasi pendukung penyusunan dokumen perencanaan pekerjaan

Pendis
SIPAK Kemenag

Sistem Informasi Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi Dosen Kemenag RI

Pendis
Pendirian Madrasah

Izin Pendirian Madrasah adalah izin operasional penyelenggaraan pendidikan madrasah

Pendis
SIPPRO Diktis

Sistem Informasi Pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Diktis Kemenag