Pasuruan (Pendis) - Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (PORSADIN) III Tingkat Nasional merupakan event yang sangat strategis dalam membangun semangat kebersamaan merawat Islam-Indonesia itu.
Demikian diaampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) Ahmad Zayadi saat membacakan sambutan Menteri Agama dalam pembukaan PORSADIN tingkat nasional ke-3 di Kabupaten Pasuruan, Jumat (17/11) malam.
Dikatakan Zayadi, Dalam sejarah pendidikan Islam di Indonesia, Madrasah Diniyah Takmiliyah hadir jauh sebelum Indonesia lahir. "Oleh karenanya, madrasah diniyah dapat dipandang sebagai institusi dakwah-keagamaan dan institusi pendidikan secara sekaligus," sambung Zayadi.
Sebagai institusi dakwah-keagamaan, lanjut Zayadi, Madrasah Diniyah memperkenalkan dan mengajarkan Islam yang sejuk, damai, toleran, dan menjunjung kearifan lokalitas keindonesiaan. "Madrasah Diniyah memperkenalkan penyelenggaraan pendidikan berbasis masyarakat, merakyat, sederhana, dan penuh dedikasi keikhlasan. Hal inilah yang menjadi kata kunci mengapa madrasah," sambungnya.
Di hadapan peserta pembukaan, Zayadi berharap, dengan PORSADIN diharapkan kita mampu tampil secara fisik, sehat, kuat, dan tangguh, di satu sisi, dan di sisi lain, secara mental-spiritual kita memiliki pemikiran keagamaan yang luas dan luwes, berkomitmen kebangsaan, dan saling menjunjung tinggi kebersamaan. "Semoga melalui penyelenggaraan PORSADIN ini, akan dihasilkan generasi Diniyah Takmiliyah yang memiliki kemampuan dalam bidang olahraga, seni, dan pengetahuan keislaman yang kuat," harapnya.
Sementara itu, Saifullah Yusuf dalam sambutannya, mewakili Gubernur Jawa Timur menilai PORSADIN menjadi ajang yang strategis untuk memperkokoh tali silaturahmi para pengelola Madin sekaligus mengasah kemampuan para santri-santrinya. "Untuk itu marilah bersama-sama mengikuti kompetisi dengan penuh sportivitas dan kejujuran," ujarnya.
Ketua Umum DPP FKDT Lukman Hakim mengatakan, PORSADIN merupakan peneguhan sikap dan komitmen Madrasah Diniyah Takmiliyah akan kecintaannya pada bangsa dan negara. "Madrasah Diniyah Takmiliyah adalah tempat terbaik untuk membangun pendidikan karakter, moral dan akhlakul karimah," tutur Lukman. (maryani/dod)
Bagikan: