Wamen : Mahad Aly Harus Lahirkan Kader Ulama Moderat

Kamis, 7 November 2019 17:39 WIB
Pendis

Wamen : Mahad Aly Harus Lahirkan Kader Ulama Moderat

Jombang (Pendis) - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) mengadakan Workshop Kaderisasi Ulama di Mahad Aly Hasyim Asyari Pesantren Tebuireng Jombang pada tanggal 6 hingga 8 November 2019. Kegiatan ini diikuti oleh para mudir dan mahasantri Mahad Aly se Indonesia dan unsur Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Pusat.

Selain, itu hadir pula Syaikh Bilal Mahmud Afifi Ghunem (Mabuts Jamaah al-Azhar alSyarif) yang merupakan dosen bantu dari Universitas Al Azhar Mesir di Mahad Aly Hasyim Asyari Tebuireng dan para santri dari negara-negara ASEAN.

Workshop tersebut dihadiri Wakil Menteri Agama RI (Wamenag) Zainut Tauhid Sa`adi dan didampingi oleh Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi dan Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin).

Dalam kesempatan itu, Wamenag menyampaikan dan menyambut baik atas penyelenggaraan workshop ini. Menurut Zainut, pondok pesantren memiliki konfidensi dan kekuatan yang luar biasa untuk menjadi corong kepada masyarakat dunia. "Hal ini dikarenakan pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan Islam yang khas (genuine) Indonesia yang mampu menghasilkan intelektual muslim (kader ulama) yang berkarakter rahmatanlil alamin," ujar mantan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia ini.

Mahad Aly, lanjut Wamenag, menciptakan lulusan yang ahli dalam bidang ilmu agama Islam (mutafaqqih fiddin), dan mengembangkan ilmu agama Islam yang moderat berbasis kitab kuning. Tujuan ini pada gilirannya sejalan dengan program kaderisasi ulama melalui mahad aly.

Direktur PD Pontren Ahmad Zayadi menerangkan 3 (tiga) urgensitas diselenggarakannya workshop kaderisasi ulama melalui mahad aly, Pertama, di tengah kondisi semakin menurunnya ulama yang mumpuni dalam penguasaan kitab kuning dan khazanah keislaman klasik (turats). Kedua, keberadaan Mahad Aly sebagai lembaga pendidikan tinggi dituntut peran dan kontribusinya dalam program kaderisasi ulama yang akan menjadi lembaga pencetak ulama masa depan yang mampu mengintegrasikan berbagai kekuatan ilmu keislaman dengan berbasis penguasaan kitab turats. Ketiga,lahirnya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren semakin mengokohkan posisi Mahad Aly setelah sebelumnya dikuatkan oleh PMA nomor 71 tahun 2015 tentang Mahad Aly.

Wakil Pengasuh Pesantren Tebuireng, KH. Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin), dalam sambutannya, mengapresiasi acara workshop ini, Menurut Gus Kikin, urgensi workshop ini sangat dibutuhkan, sebagai upaya menghimpun kekuatan dalam menghadapi perkembangan zaman yang begitu pesat, khususnya dalam era informasi dan teknologi.

Workshop tersebut juga menghadirkan 2 (dua) narasumber kunci yaitu Abdul Jalal (Ketua Asosiasi Mahad Aly Indonesia/AMALI) dan Mustain Syafi (Pakar Tafsir Pesantren Tebuireng). (Kanali/Hik)


Tags:

Bagikan:







Pendis
E-Planning Pendis

Sistem aplikasi pendukung penyusunan dokumen perencanaan pekerjaan

Pendis
SIPAK Kemenag

Sistem Informasi Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi Dosen Kemenag RI

Pendis
Pendirian Madrasah

Izin Pendirian Madrasah adalah izin operasional penyelenggaraan pendidikan madrasah

Pendis
SIPPRO Diktis

Sistem Informasi Pengembangan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Diktis Kemenag