Lombok (Pendis) -- Sebanyak 12.660 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada sekolah umum mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG) Tahun 2022. Mereka terdiri dari guru-guru PAI yang mengajar di jenjang TK, SD, SMP hingga SMA dan SMK.
“Berdasarkan hasil assessment melalui pre test PPG ada sekitar 89.000 guru PAI yang telah lulus pre test, jika melihat model konvensional dengan anggaran APBN 5000 per tahun, ada antrian PPG yang panjang,” papar Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani saat Rapat Evaluasi PPG PAI di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Rabu, (16/9) kemarin.
“Banyak guru yang akan terjadwal PPG mendekati usia pensiun, jangan-jangan ini tidak produktif dalam konteks berpikir,” tambahnya.
Berkenaan dengan hal itu, Ramdhani mengapresiasi langkah terobosan pembiayaan PPG bagi guru-guru PAI. Saat ini penyelenggaraan PPG guru PAI selain bersumber dari APBN juga dari APBD dan LPDP.
“Peningkatan harkat, martabat dan kesejahteraan guru harus menjadi prioritas karenanya kita apresiasi keterlibatan banyak pihak dalam penyelenggaraan PPG,” tegas Guru Besar UIN Bandung ini.
Meskipun jumlah peserta PPG terus bertambah, Ramdhani mengingatkan pelaksanaan PPG tetap harus memperhatikan kualitas. "Akslerasi dalam hal jumlah peserta PPG harus seiring dengan terpenuhinya guru yang kompeten," ujarnya.
Terkait hasil kelulusan PPG, Dhani menilai perlu ada kesadaran di lingkungan Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan (LPTK) PTKIN untuk bertukar pengalaman praktik baik pengelolaan PPG. “Ke depan, perlu ada pertukaran wawasan manajemen pengelolan misalnya dengan pertukaran dosen. Jadi ada sharing praktik baik pengelolaan PPG antar LPTK," jelasnya.
Direktur Pendidikan Agam Islam, Amrullah menyampaikan pelaksaaan PPG Guru PAI tahun 2022 berjalan dalam 3 batch (tahap). PPG Batc 1 sudah selesai dengan pembiayaan APBN, sementara batch 2 dalam proses pelaksanaan.
“Pelaksanaan PPG Guru PAI Batch 3 akan dimulai pada tanggal 8 Oktober dengan sumber pembiayaan APBD dan LPDP”, jelasnya.
Bagikan: