Bekasi (Pendis) --- Dalam rangka penguatan program Pendidikan Agama Islam, Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pelaksanaan, Pengembangan Tata Kelola dan Layanan Direktorat PAI selama tiga hari 14-16 Mei 2024 di Bekasi, Jawa Barat.
Rakor ini dibuka langsung oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi. Dalam sambutannya, Rohmat mendorong agar Direktur PAI beserta jajarannya bisa menjalankan tugasnya dengan tulus, berdedikasi, dan passion, sebagaimana tagline #WeLovePAI yang dicetuskan oleh Direktur PAI, Muhammad Munir.
Selain itu, Rohmat Mulyana juga menyampaikan sejumlah pesan dalam rangka pelaksanaan, pengembangan tata kelola dan layanan Pendidikan Agama Islam. Ia mengatakan bahwa kesuksesan program PAI ini sangat berkontribusi bagi pembentukan karakter bagi kurang lebih 70% jumlah peserta didik di Indonesia.
“Sasaran program PAI itu di antaranya adalah peserta didik muslim yang ada di sekolah-sekolah yakni ada sekitar 43 juta peserta didik. Belum lagi mahasiswa muslim di Perguruan Tinggi Umum. Oleh sebab itu, program-program yang telah disusun agar dilaksanakan dengan baik,” ungkap Rohmat.
Rohmat juga memotivasi para pengelola Pendidikan Agama Islam untuk melakukan percepatan anggaran, terutama terkait dengan tunjangan dan insentif para guru PAI.
“Kita targetkan agar anggaran bisa terserap, paling tidak 70% di bulan Juli mendatang. Segera dieksekusi terutama terkait dengan tunjangan dan insentif guru PAI,” tambah Rahmat Mulyana disambut dengan tepuk tangan peserta Rakor.
Guru besar UIN Bandung ini juga mengingatkan agar dalam setiap pelaksanaan program harus pula dipikirkan juga regulasi, pedoman dan petunjuk teknisnya.
“Jangan sampai ada program namun pedoman dan petunjuk teknisnya belum ada. Ini bisa membingungkan para pelaksana di tingkat daerah,” tegas Rohmat.
Sesditjen Pendidikan mengungkapkan optimismenya kepada direktorat PAI dalam optimalisasi anggaran yang dimaksimalkan dalam penyelesaian program. "Salah satunya dalam penyiapan buku kurikulum, saya sudah mendapatkan laporan bahwa 90% sudah selesai dan rapih dalam bentuk dummy. Selanjutnya agar ditindak lanjuti sampai berfungsi untuk kegiatan belajar mengajar di sekolah" pungkasnya.
Rakor ini dihadiri oleh Direktur PAI, para Kasubdit, Kasubag TU dan Kasubtim di Direktorat PAI. Pada kesempatan ini turut mengundang juga para Kabid PAI, Pakis, Pendis dan PTP (Pengembang Teknologi Pembelajaran) serta operator Kantor Wilayah Provinsi Kementerian Agama seluruh Indonesia.
Bagikan: