Banda Aceh (Pendis) - Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tingkat Nasional ke-VIII yang berlangsung di Banda Aceh, 9 s/d 14 Oktober 2017, diramaikan oleh sejumlah even lomba, diantaranya cabang Musabaqah Hifzhil Quran (MHQ). Cabang lomba ini terbagi ke dalam 4 (empat) majelis lomba yang terdiri atas tingkat SD dan SMP yang masing-masing diikuti kategori putra dan putri. Pada cabang MHQ ini secara keseluruhan diikuti oleh 120 peserta, yang terdiri atas peserta SD Putera 32 orang, SD Puteri 29 orang, SMP Putera 30 orang, dan SMP Puteri 29 orang. Peserta berasal dari 34 provinsi di Indonesia.
Sebelum pelaksanaan lomba, telah dilakukan technical meeting antara koordinator majelis, dewan hakim, panitera, dengan seluruh kafilah untuk memastikan kesamaan persepsi dan teknis penyelenggaraan lomba sehingga pada pelaksanaannya tidak menghadapi kendala. Koordinator MHQ tingkat SD kategori Putra, Suwendi, menyampaikan bahwa pada lomba MHQ terdiri atas 2 babak, yakni babak penyisihan dan babak final. Untuk babak penyisihan, akan dihasilkan 10 (sepuluh) orang untuk masuk sebagai peserta pada tahap final. Untuk babak final, dari 10 (sepuluh) finalis akan dihasilkan 6 (enam) orang juara, yakni untuk juara 1, 2, dan 3 serta harapan 1, 2, dan 3. Kriteria lomba didasarkan atas 3 (tiga) unsur utama, yakni tahfizh, fashahah, dan tajwid dengan indikator-indikator tertentu dan bobot penilaian tersendiri.
Suwendi menyampaikan bahwa peserta yang mengikuti lomba pada cabang ini adalah siswa SD pada kelas 1 hingga kelas 6 yang merupakan utusan dari setiap provinsi. Menurutnya, melalui lomba ini diharapkan dapat menghasilkan bibit-bibit istimewa yang memiliki hafalan Alquran yang baik dan ke depan mereka memiliki pemahaman yang konstruktif tentang Alquran dan memiliki komitmen kebangsaan yang tinggi, sehingga ke depan mereka menjadi generasi yang bermanfaat untuk agama, bangsa, dan negara.
Pada bagian lain, disampaikan bahwa semua peserta yang mengikuti lomba ini pada dasarnya adalah telah menjadi juara. Oleh karenanya, jika nanti tidak masuk ke dalam 6 (enam) juara tidak perlu putus asa atau bersedih hati. "Kalian semua sesungguhnya telah menjadi juara. Oleh karenanya, apapun keputusan dewan hakim nanti kita patut menerimanya dengan tulus," papar Suwendi. (swd/dod)
Bagikan: