Banda Aceh (Pendis) - Qari dan qari`ah berbakat akan segera lahir dari arena Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tingkat Nasional ke-VIII yang diselenggarakan oleh Direktorat Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam. Kegiatan yang dimulai 9 hingga 14 Oktober 2017 disajikan cabang Lomba Musabaqah Tilawatil Qur`an (MTQ) untuk tingkat SD, SMP dan SMA/SMK untuk peserta putra dan putri.
Pada cabang MTQ ini diikuti oleh 181 peserta yang terdiri atas tingkat SD putra 30 orang, SD putri 29 orang, SMP putra dan putri masing-masing 31 orang, serta SMA/SMK putra dan putri masing-masing 30 orang. Semua peserta merupakan representasi dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
Menurut koordinator cabang MTQ tingkat SMA/SMK putra, Chundasah, di arena MTQ ini terlihat sejumlah peserta yang sangat berbakat di bidang Tilawati Qur`an di kalangan siswa SMA/SMK. "Mereka sangat mahir dalam melantunkan ayat-ayat suci al-Qur`an dengan nagham yang demikian menyentuh hati," papar Kepala Seksi Kurikulum dan Evaluasi pada subdit SMA/SMALB/SMK dan SMK.
Menurut Chundasah, ada tiga kriteria utama yang dijadikan acuan dalam lomba MTQ ini, yakni tajwid, fashahah, serta suara dan lagu. Kriteria tajwid diindikatori oleh 4 hal, yakni makharijul huruf, siftul huruf, ahkamul huruf, ahkamul mad wal qashar. Kriteria fashahah terdiri atas ahkamul waqf wal ibtida`, mura`atul huruf wal harakah, dan mura`atul kalimah wal ayat. Sedangkan suara dan lagu di antaranya didasarkan atas vokal dan keutuhan suara, kejernihan, kelembutan, kenyaringan, pengaturan nafas, jumlah lagu, peralihan dan tempo lagu, irama dan gaya, dan beberapa kriteria lainnya.
Melalui ajang Pentas PAI, lanjut Chundasah, pengembangan PAI di sekolah relatif telah terkonstruksi secara nyata dan baik. Meski bobot mata pelajaran PAI sangat minim, peserta memanfaatkan ruang dan waktu di luar waktu-waktu belajar itu secara maksimal sehingga bakat keterampilan keagamaan seperti tilawatil Qur`an ini dapat berkembang dengan baik. Untuk itu, ke depan pengembangan PAI harus dilakukan secara lebih terintegrasi tidak hanya di dalam kelas, namun juga di luar kelas. (swd/dod)
Bagikan: