Jakarta (Pendis) - Direktorat PAI akan segera menerjunkan sejumlah guru PAI untuk mengembangkan moderasi Islam di daerah 3T (Terdepan Terluar dan Tertinggal) yang tergabung dalam program Bina Kawasan (Bantuan Pembinaan Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam di Wilayah Perbatasan). Hal ini diungkap oleh Direktur PAI, Imam Safe`i, di ruang kerjanya (Senin, 20/11/2017) ketika ditemui media. Menurut Imam Safei, mereka diwajibkan untuk melaksanakan pembelajaran PAI di sekolah dan mendampingi masyarakat setempat dalam pembinaan keagamaan Islam selama 12 (dua belas) bulan.
"Menurut rencana, di akhir Nopember atau awal Desember 2017 mereka akan diutus untuk menjadi benteng pemahaman moderasi Islam di sejumlah daerah perbatasan negara, daerah tertinggal, dan daerah-daerah yang secara sosial memang sulit terjangkau khalayak," papar Direktur PAI.
Menurut Imam Safe`i, guru PAI yang kami kirim adalah guru-guru PAI yang memiliki penguasaan kitab kuning yang baik, fisik yang kuat, dan semangat nasionalisme yang tinggi. "Kami berharap mereka dapat menjadi duta Direktorat PAI untuk melakukan pendampingan di masyarakat daerah 3T sehingga masyarakat di sana dapat merasakan kontribusi Kementerian Agama secara nyata", papar doktor jebolan UNJ.
Direktorat PAI memberikan bantuan secara rutin kepada guru yang diutus yang meliputi living cost, biaya kesehatan, transport lokal, akomodasi, dan bantuan pengembangan program, di samping transportasi pemberangkatan. "Untuk tahap awal, kami kirim sebanyak 50 (lima puluh) orang yang melalui pembiayaan APBN tahun 2017 selama 6 (enam) bulan dan insya Allah 6 (enam) bulan berikutnya melalui APBN tahun 2018. Untuk APBN tahun 2017, kami telah menyediakan anggaran sebesar 1,5 Milyard untuk mereka semua. Semoga kehadiran mereka itu memiliki manfaat dan kontribusi nyata di lapangan," ungkap Direktur PAI yang sekaligus menjabat sebagai Plt. Direktur Diktis. (Swd/dod)
Bagikan: