Bogor (Pendis) - Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI) tingkat SD se-DKI Jakarta dan beberapa perwakilan dari Jawa Barat di awal bulan Ramadhan ini mendapatkan kesempatan mengikuti Pelatihan ICT (Information and Communication Technology) dalam rangka Peningkatan Kompetensi GPAI pada SD mulai tanggal 29 s/d 31 Mei 2017 di Kota Hujan, Bogor. Menurut Kasubdit PAI SD sekaligus penanggung jawab kegiatan, H. Ilham, S.Sos, M.Pd dalam paparannya mengatakan masalah GPAI terkait pembelajaran di kelas adalah penguasaan materi keilmuan yang masih rendah dan penggunaan media, sumber dan sarana pembelajaran yang belum memadai.
Keunggulan ICT menurutnya, mampu menampilkan kegiatan belajar lebih menarik sehingga peserta didik bergairah dalam belajar, guru menjadi lebih kreatif dan tentu saja karena berbasis dukungan multi media semacam gambar, audio dan video lebih inovatif. Dan terakhir pengembangan ICT akan meningkatkan fungsi intelektual, vokasional dan emosional peserta didik.
Sebagai narasumber utama kegiatan peningkatan kompetensi GPAI berbasis ICT ini adalah para instruktur nasional (IN) yang berkompeten selain sebagai GPAI di daerahnya juga mumpuni di bidang ICT karena kerap mengikuti kejuaraan ICT untuk para guru tingkat nasional. Mereka melatih 60 peserta kegiatan dengan menu pembelajaran seperti media pembelajaran PAI berbasis Power Point, pengenalan Nonosoft Khoth, Video Audio Editing dan Pengembangan Games Edukasi PAI SD berbasis Android.
Sementara itu Direktur PAI, Dr. H. Imam Safe`i saat menutup acara dan sempat menyaksikan hasil kreativitas para GPAI peserta pelatihan mengatakan kegiatan ini adalah kesempatan yang terbaik untuk para GPAI karena dari 186 ribu GPAI se-Indonesia tidak semua mendapat kesempatan yang sama seperti ini. Direktorat PAI memang mendapat amanah concern terhadap guru, karena guru dalam hal ini GPAI menjadi tulang punggung pendidikan agama di sekolah umum dari tingkat PAUD hingga perguruan tinggi. Masyarakat menaruh ekspetasi besar terhadap pembelajaran agama di sekolah meski dengan keterbatasan yang besar pula terutama dalam hal sarana prasarana. Namun dengan adanya ICT, ia berharap GPAI mampu menjadikan semua peserta didik menjadi bintang di kelas karena GPAI yang kreatif mampu mengubah kelas tidak sekedar sebagai penyampai informasi tapi juga wadah pengembangan potensi.
Menyinggung persiapan Pendidikan Islam Expo (Pendis EXPO) di Serpong tahun ini, Direktur PAI menantang para GPAI untuk menampilkan kreativitas yang terbaik melalui eksibisi-eksibisinya. GPAI bukan hanya untuk Kementerian Agama namun untuk bangsa, menurutnya. Teknologi sangat mengubah perilaku manusia karenanya siapapun dia termasuk GPAI harus bisa mengambil peluang untuk mengisi ruang kosong kebutuhan di masyarakat. Pesannya, jika tidak kita yang mengisi peluang itu maka orang lain lah yang mengisi. ICT akan senantiasa berkembang dan berkembang, tinggal kita bagaimana menghadapinya. Ini peluang namun sekaligus tantangan berat buat para GPAI. Terkait hasil kegiatan pelatihan ICT, Imam Safe`i menghimbau para GPAI untuk mengirimkan hasil kreativitas pembelajarannya dengan 3 kriteria unggulan yakni produk yang the best, the first dan different untuk memeriahkan Pendis EXPO. (Wikan/dod)(Foto: Yoni Haris)
Bagikan: