Bintaro (Pendis) - "Tidak setiap dokter kandungan itu bisa melahirkan," itulah pernyataan Direktur Pendidikan Agama Islam Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama, Imam Safe`i, saat memberikan apresiasinya kepada stakeholder direktorat yang dipimpinnya dalam melakukan pendampingan guru besar bagi dosen PAI pada Perguruan Tinggi Umum melalui kegiatan "Peningkatan Kompetensi dan Tenaga Kependidikan PAI pada PTU" di Hotel Santika Premier Bintaro, 29 s/d 31 Mei 2017.
Ditegaskan Imam Safe`i, sosok guru besar bagi kampus bahkan program studi merupakan sebuah keharusan, untuk memastikan kualitas akademis perguruan tinggi yang bersangkutan. Jika diibaratkan, kampus yang tidak ada guru besarnya itu bagaikan hutan tidak ada harimaunya; atau itu bagaikan pesantren tidak ada kyainya. Oleh karenanya, direktorat PAI mendorong agar dosen-dosen PAI pada PTU segera untuk melakukan peningkatan kompetensi dan pemenuhan kum atau persyaratan guna memenuhi kriteria guru besar yang telah ditetapkan.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh pejabat di lingkungan subdit PAI pada PTU dan dosen PAI pada PTU dari seluruh Indonesia itu, Direktur PAI yang sekaligus pengasuh pesantren Pandan Nawa Parung, memberikan apresiasinya kepada jajaran bawahannya. "Kami mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini. Kami sadar bahwa kami yang ada di struktural bukanlah profesor. Namun, kami bangga jika kami bisa mendorong dan memfasilitasi para dosen PAI pada PTU itu menjadi guru besar. Itulah kami bagaikan dokter kandungan. Sebab, kami sadar bahwa tidak setiap dokter kandungan itu bisa melahirkan," paparnya yang sontak disambut hangat oleh peserta.
Dipaparkan Direktur PAI, seringkali yang menjadi kendala bagi calon guru besar adalah pemenuhan pada aspek penelitian dan penulisan jurnal, sehingga perlu ada upaya kemampuan penelitian dan penulisan sebagaimana yang diakukan pada kegiatan saat ini. Di samping itu, dosen-dosen PAI ke depan akan dilakukan short course atau post doctoral ke luar negeri dan fasilitasi seminar internasional sehingga para calon guru besar itu memiliki wawasan, pengalaman dan kemampuan dalam dunia luar.
Pada bagian lain, Imam Safe`i juga mengajak dosen PAI pada PTU untuk terlibat dalam membina guru-guru PAI pada sekolah. "Kami memiliki sekitar 186 ribu guru PAI pada sekolah yang perlu ada pembinaan, termasuk pembinaan akademik dan wawasan multikultural serta Islam rahmatan lil`alamin. Diharapkan kawan-kawan dosen PAI pada PTU bisa meluangkan perhatiannya untuk membantu para guru-guru PAI itu," pinta Direktur. Bahkan, ia juga mendorong agar dosen PAI pada PTU juga terlibat baik dalam penulisan maupun penilaian atas buku-buku PAI yang digunakan di sekolah-sekolah. (swd/dod)
Bagikan: