Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno
Semarang (Kemenag) – Sebanyak 10.000 pelajar dari seluruh Indonesia mengikuti Grand Opening Pesantren Ramadan Pelajar Nasional (PRPN) 2025, yang digelar oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), 3–5 Maret 2025. Ajang tahunan ini menjadi wadah strategis untuk memperkuat karakter pelajar yang moderat, cerdas, dan berakhlak mulia melalui pendidikan berbasis nilai-nilai keislaman dan kebangsaan.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, dalam arahannya secara daring menegaskan bahwa Ramadan tidak hanya menjadi momentum ibadah, tetapi juga ruang pembelajaran bagi pelajar untuk menginternalisasi nilai-nilai moderasi beragama dan kepemimpinan.
"Ramadan adalah bulan maghfirah dan rahmah, sekaligus pintu bagi pelajar nasional untuk meningkatkan ketakwaan serta mengisi waktu dengan aktivitas yang bermakna. PRPN 2025 hadir sebagai gerakan membangun generasi Islam yang tidak hanya taat beribadah, tetapi juga memahami Islam sebagai agama yang moderat, tawasuth (tengah), dan penuh kasih sayang," ungkapnya.
Lebih lanjut, Amien Suyitno mengapresiasi inisiatif Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang telah memberikan beasiswa kepada pelajar dan peluang bagi guru PAI untuk mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG). Ia menegaskan bahwa peningkatan kompetensi guru PAI harus menjadi prioritas agar generasi muda mendapatkan pendidikan agama yang berkualitas dan inklusif.
"Kami ingin memastikan bahwa seluruh guru PAI segera mendapatkan akses PPG agar dapat mengajar dengan profesionalisme tinggi. Pendidikan agama yang baik akan melahirkan pelajar yang memiliki wawasan kebangsaan, semangat toleransi, dan pemahaman agama yang rahmatan lil ‘alamin," tambahnya.
Amien Suyitno juga menekankan peran strategis Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia (AGPAI)dalam membina karakter dan moderasi beragama di kalangan pelajar. Menurutnya, AGPAI harus menjadi role model dalam menyebarkan Islam yang damai dan inklusif.
"Saya mengapresiasi peran AGPAI dalam mengawal program penguatan karakter dan moderasi beragama. Mari kita jadikan Ramadan ini sebagai momentum untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang harmonis," tutupnya.
Bagikan: