Gorontalo (Pendis) - Peningkatan mutu PAI merupakan salah satu komitmen Direktorat Pendidikan Agama Islam (Dit. PAI) Kemenag RI. Upaya peningkatan mutu tersebut salah satunya dilakukan dengan kegiatan Peningkatan Kompetensi Guru PAI (GPAI) SMP, yang diselenggarakan di Provinsi Gorontalo, tanggal 25 s.d 27 April 2017. Kegiatan ini berhubungan dengan implementasi Kurikulum 2013 juga aplikasi model pembelajaran. Peserta yang hadir merupakan GPAI SMP yang berada di wilayah Gorontalo dan Sulawesi Utara. Kegiatan pembukaan dihadiri oleh Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, H. Rusman Langke, Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam (PAKIS) Kanwil Kemenag Gorontalo H. Arfan Tilome, dan Direktur PAI yang diwakili oleh Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB, Nifasri M. Nir.
Pada kegiatan pembukaan, Kakanwil Kemenag Provinsi Gorontalo, H. Rusman Langke menyatakan, "Program ini yang dilaksanakan di daerah merupakan salah satu bentuk efektiftas dan efisiensi anggaran, terutama dalam peningkatan mutu PAI di daerah". Selanjutnya, PAI dalam pandangannya sangat strategis dalam ruang pembentukan karakter. PAI masih sangat minim jam pelajarannya di sekolah. Oleh karena itu, GPAI yang dapat meningkatkan kompetensinya sangat berperan penting dalam peningkatan mutu PAI.
H. Rusman Langke menuturkan, bicara pendidikan tidak terlepas dari tiga aspek penting. Pertama, aspek input, yang di dalamnya adalah siswa dan stakeholder lainnya yang terkait. Kedua, proses. Kegiatan ini merupakan bentuk dari proses peningkatan mutu pembelajaran, implementasi kurikulum, model pembelajaran, dan hal lain yang terkait proses pembelajaran. Ketiga, output. Siswa sekarang menghadapi berbagai perkembangan yang cukup spektakuler terutama dalam media teknologi informasi. Hal ini harus didorong dan diarahkan pada hal yang positif. Dalam hal ini, GPAI harus mampu meningkatkan mutunya dalam rangka membentuk output positif dengan meningkatkan kreativitas dalam pembelajaran, terutama dalam penguasaan teknologi informasi.
PAI bersentuhan dengan tugas berat dalam pembentukan karakter yang baik. PAI tetap urgen dalam pendidikan nasional terutama berhubungan dengan peningkatan keimanan dan ketakwaan dalam bingkai pembentukan karakter baik. Perwujudan PAI dalam proses pendidikan harus tetap memperhatikan ranah pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Ketiga hal ini, menurut Kakanwil harus terwujud dengan optimal, tidak berat sebelah. Salah satu bentuknya adalah pemberlakuan pembelajaran kontekstual dalam PAI. Selain itu, agar mutu PAI menjadi bagus, maka GPAI harus dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran. (Rudi AS/dod)
Bagikan: