Guru PAI Harus Menjadi Guru Yang Multi Talenta

Minggu, 27 November 2016 16:32 WIB
Pendis

Guru PAI Harus Menjadi Guru Yang Multi Talenta

Batam (Pendis) - Ketika ada yang mengatakan bahwa sebaiknya pendidikan agama Islam dihapus saja, itu wajar saja. Karena selama ini PAI dianggap belum mampu menjadikan manusia yang beriman, bertakwa, dan berakhlak sosial yang baik. PAI dianggap gagal. Ini ditandai dengan masih banyaknya tantangan PAI yang terjadi di masyarakat, seperti kasus pembunuhan, perkosaan, korupsi, dan masih banyak lagi yang lainnya. Dan semua kesalahan itu ditumpukan kepada guru agama. Guru agama dianggap tidak mampu mengajar agama dengan baik, lemah kompetensi dan penguasaan metodologi pembelajarannya. Demikian disampaikan Kepala Subdit PAI pada SMP, Nifasri, di hadapan 50 guru PAI SMP peserta kegiatan Pengembangan Pembelajaran dan Penilaian Kurikulum PAI SMP di Batam City Hotel, Kota Batam, 23-25 November 2016.

"Memang kita akui bahwa, guru agama selama ini kurang bermutu, sehingga tidak mampu melakukan pembelajaran dengan baik. Namun, sebenarnya yang salah bukan guru agama semata, tetapi pemerintah. Pendidikan agama tidak diperhatikan, regulasi-regulasi yang ada pun tidak berpihak kepada PAI. Sehingga guru agama, mutu dan kompetensinya tidak meningkat," ujar Nifasri pada Rabu (23/11/2016).

Hadir dalam pembukaan kegiatan Kasubdit PAI pada SMP, Kabid Pakis Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kepulauan Riau, Kasi Pakis Kantor Kemenag Kota Batam, dan Kasi di lingkungan Direktorat Pendidikan Agama Islam.

"Perilaku menyimpang tersebut sebagai tantangan PAI, karena sebagian besar warga negara kita adalah mereka yang belajar PAI, dan sampai sekarang belum bisa menonjolkan keunggulan PAI itu yang apa dan seperti apa. Sampai saat ini belum bisa dirumuskan. Seharusnya, keunggulan PAI adalah mampu menjadikan manusia beriman, bertakwa, dan berakhlak mulia. Naumn yang terjadi adalah sebaliknya, di masyarakat terjadi hal-hal yang aneh-aneh," imbuhnya.

Namun demikian, Nifasri mengajak kepada para peserta agar tidak pesemistis, harus optimis. Jika selama ini PAI dianggap belum mampu mempengaruhi karakter seseorang untuk menjadi baik, maka semua komponen harus harus dibenahi dan diperbaiki. Sehingga nantinya bisa mewujudkan PAI yang berkualitas, integratif, dan kompetitif. Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu PAI, setidaknya ada tiga komponen yang harus diperhatikan. Pertama, SDM, baik guru maupun pengawas, perlu ditingkatkan kompetensi dan metodologi pembelajaran yang digunakannya. Kedua, lingkungan. Merubah mindset orang tua dan masyarakat yang menganggap pendidikan agama tidak penting, sehingga mereka mau peduli terhadap pendidikan agama. Ketiga, kelembagaan. Alokasi jam pelajaran yang hanya 3 jam, kurikulum yang overloaded dan kebijakan kurikulum yang terkesan bongkar pasang juga perlu diperbaiki. Dan yang tidak kalah penting juga adalah sarana prasarana keagamaan.

"Tapi kita tidak usah pesimis. Kalau PAI selama ini belum mampu menmpengaruhi karakter seseorang menjadi lebih baik, harus kita perbaiki. Kita aharus bisa mewujdukan PAI yg berkualitas, integratif, dan kompetittif. Bagaiaman mewjudkan PAI yang berkualitas? Tentu saja membenahi komponen-komponen yang berkaitan dengan itu, misalnya memperbaiki guru dan pengawas, dan sebagainya"

Terkait dengan peningkatan kompetensi guru dan pengawas, melalui kegiatan ini, Kasubdit menyatakan target yang ingin dicapai adalah (1) memberikan pemahaman kepada GPAI tentang metodologi pembelajaran perspektif Kurikulum 2013; (2) memberikan pemahaman tentang pembuatan media pembelajaran berbasis ICT; (3) pemahaman, pemantapan, dan penguasaan tentang penilaian dan evaluasi, dan; (4) diharapkan peserta mampu membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Di samping itu, GPAI juga harus mampu menulis karya ilmiah. Isu-isu faktual yang terjadi dan berkembang di masyarakat bisa disosialisasikan melalui tulisan. Menurut hasil penelitian Litbang, bahwa sebagian besar guru PAI minat bacanya kurang. Ada yang gemar membaca, tetapi literatur atau referensi yang digunakan masih buku-buku lama.

"Dengan membiasakan menulis, secara otomatis mereka akan memperbanyak banyak bahan bacaan," tegasnya.

Terakhir, Kasubdit berharap GPAI harus di depan dan menjadi lebih percaya diri. GPAI harus hebat dalam semua hal, dalam bersikap, berperilaku, pergaulan, dan mampu menjadi tokoh di masyarakat. (ozi/dod)


Tags:

Bagikan:







Pendis
SIMPATIKA

Sistem Pendataan Informasi Tenaga Kependidikan

Pendis
KKGTK

Kelompok Kerja Guru Tenaga Kependidikan

Pendis
AKGTK

Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan

Pendis
SISFODEMA

Sistem Informasi Dosen dan Mahasiswa

Pendis
SILABA

Sistem Layanan Bantuan Pendidikan Agama Islam

Pendis
SIAGA

Sistem Informasi dan Administrasi Guru Agama

Pendis
SIKAP

Sistem Administrasi Keagamaan dan Pesantren

Pendis
BEASISWA

Sistem Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMBA

Sistem Informasi Manajemen Bantuan Pesantren

Pendis
SILADIKTIS

Sistem Informasi Layanan Pendidikan Tinggi

Pendis
SIPPRO

Sistem Informasi Pengajuan Program Studi Baru

Pendis
PENYERTAAN IJAZAH

Layanan Penyetaraan Ijazah Luar Negeri

Pendis
SIMSARPRAS

Sistem Informasi Sarana Prasarana Madrasah

Pendis
RDM

Rapor Digital Madrasah

Pendis
SIMPRO

Sistem Monitoring Perkembangan Proyek

Pendis
CENDIKIA

Koleksi Elektronik Buku Pendidikan Agama

Pendis
KIP KULIAH

Program beasiswa yang diberikan oleh Kementerian Agama

Pendis
SERDOS

Sistem Sertifikasi Dosen Pendidikan Agama

Pendis
PAKPTK

Layanan Aplikasi Penilaian Angka Kredit PTKI

Pendis
SIMSARPAS PTKI

Sistem Informasi Manajemen Sarana Prasarana PTKI

Pendis
LITAPDIMAS

Penelitian, Publikasi dan Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendis
BEASISWA TIMTENG

Layanan Beasiswa Timur Tengah

Pendis
SITREN

Sistem Layanan Tanda Daftar Keberadaan Pesantren

Pendis
IJOP PDMA

Selamat datang di layanan Ijin Operasional PDMA

Pendis
SIPDAR LPQ

Tanda Daftar Lembaga Pendidikan Al-Quran

Pendis
PBSB

Program Beasiswa Santri Berprestasi

Pendis
SIMORA

Sistem Informasi dan Manajemen PBSB

Pendis
KEMANDIRIAN PESANTREN

Sistem Informasi Kemandirian Pesantren

Pendis
SPACE

Sistem Pembelajaran Agama Cara Elektronik

Pendis
PDUM

Pangkalan Data Ujian Madrasah

Pendis
AKMI

Aplikasi Pendataan Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
PORTAL AKM

Portal Asesmen Kompetensi Madrasah

Pendis
APP MADRASAH

Sistem Kelembagaan dan Kerjasama Madrasah

Pendis
ERKAM

Sistem Perencanaan dan Penganggaran

Pendis
BOS KEMENAG

Bantuan Operasional Sekolah Kemenag

Pendis
IJOP SAH

Izin Operasional Pendirian Madrasah