Banda Aceh (Pendis) - "Guru PAI (GPAI) sekarang harus beda dengan GPAI lama. Jangan gagap teknologi alias gaptek," ujar Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh, H. Daud Pakeh saat memberi sambutan pada pembukaan kegiatan Peningkatan Kompetensi GPAI pada SD Angkatan IV, di Banda Aceh 14 Juni 2017. Daud Pakeh menekankan bahwa era sekarang penuh dengan high technology yang mempengaruhi dunia. "Guru PAI harus bisa mengkondisikan diri!," tegasnya dengan antusias. Ia menambahkan bahwa PAI bukan sekedar pengetahuan tapi juga pengamalan. Hal ini merujuk pada budaya kerja Kementerian Agama yakni profesionalitas dan inovasi.
Penanggung jawab kegiatan, H.Ilham selaku Kasubdit PAI SD dalam laporannya menjelaskan bahwa acara yang diselenggarakan selama 3 hari, 14 s/d 16 Juni 2017 ini diikuti 60 peserta GPAI se-Provinsi Aceh. "Kegiatan ini penting untuk meningkatkan kompetensi profesional para guru PAI di daerah." Ia mengatakan bahwa salah satu problema PAI di lapangan adalah masih banyaknya GPAI menggunakan metode ceramah dalam mengajar, belum optimal menggunakan media belajar khususnya media berbasis ICT (Information and Communication Technology).
Hadir dalam pembukaan Drs. Laisani selaku Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Aceh. Ia sangat mengapresiasi kegiatan tersebut. "Hubungan kerjasama antara Kanwil Kemenag Provinsi Aceh dengan Dinas Pendidikan telah berjalan dengan baik. Kami saling sinergis terutama dalam mensukseskan implementasi Kurikulum 2013 atau kurikulum nasional," paparnya.
Dua narasumber utama dalam kegiatan ini merupakan GPAI berprestasi sekaligus Instruktur Nasional Bidang ICT, Nur Zakun dan Asep Gunawan. Nur Zakun sendiri adalah peserta sekaligus pemenang lomba guru berprestasi tingkat nasional dalam program Indonesia Digital Learning (IDL) dan My Teacher My Hero (MTMH) yang diselenggarakan oleh PT. Telkom bekerjasama dengan PGRI tahun 2016. IDL adalah program pelatihan ICT sebagai sarana peningkatan kompetensi, kualitas proses belajar mengajar serta mendorong siswa/siswi untuk mengoptimalkan ICT dalam proses kegiatan belajar mengajar. Adapun MTMH merupakan bentuk apresiasi Telkom kepada guru terbaik yang telah memanfaatkan ICT dalam proses mengajar.
Nur Zakun berhasil terpilih menjadi guru SD dengan video karya terbaik di ajang MTMH yang diikuti 45 guru undangan terseleksi. Selain mendapat hadiah laptop dari Telkom, ia juga mendapat penghargaan sebagai peserta Benchmark Edu Study ke Australia pada tanggal 3 s/d 7 Mei 2017 lalu. (wikan/dod) (Foto: Yoni Haris)
Bagikan: