Bekasi (Pendis) - Hal itu disampaikan oleh Dirjen Pendidikan Islam, Kamaruddin Amin di hadapan para Kepala Bidang dan Kepala Seksi PAI/PAKIS se-Indonesia dalam Rapat Koordinasi Nasional Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), 6 s/d. 8 Februari 2019 di Bekasi.
Kamaruddin merasa prihatin setelah membaca hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh para peneliti yang selama ini care terhadap fenomena tersebut dengan hasil yang relatif stabil dari periode ke periode lainnya, dan juga antara lembaga peneliti satu dengan yang lainnya. "Ini menunjukkan telah terjadi proses radikalisasi di tengah masyarakat dan sasarannya anak-anak kita, dan hal itu sudah berlangsung sejak lama," jelasnya dengan tegas.
Kamaruddin juga berharap dengan kesadaran semua elemen temasuk para pejabat dari pusat hingga daerah, fenomena yang telah terjadi di Timur Tengah tidak akan terjadi di Negara Indonesia ini.
"Semua harus turun gunung. Para professor di perguruan tinggi tidak hanya meneliti, namun diharapkan juga menulis yang hasilnya bisa dibaca banyak orang, begitu pula dengan Bapak Ibu sekalian," ujarnya dengan tegas. "Di dunia sana, sedang terjadi pertarungan ideologi secara intensif. Sementara anak-anak kita tidak mengetahui sedang terjadi perebutan pengaruh tersebut dan malah mengunyah-ngunyah semua informasi yang masuk termasuk informasi keagamaan," ujar Kamaruddin dengan rona yang geram.
Bahkan, ia juga menganjurkan kepada seluruh pegawai Kementerian Agama khususnya di bidang pendidikan untuk terjun mengabdi ke tengah masyarakat dan terlibat mendiseminasikan Islam moderat ini.
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam sudah mengupayakan dengan berbagai cara, namun hal itu akan menjadi lebih bermakna jika seluruh pegawai terlibat. Program-program strategis yang bersifat kontra narasi sangat sudah banyak dilakukan melalui mendistribusikan meme yang berisikan perspektif moderat, termasuk juga menyusun buku-buku yang diharapkan bisa dijadikan referensi oleh para guru dan juga anak muda.
Dalam Rapat Koordinasi Pendidikan Agama Islam selain membahas tentang perlunya langkah-langkah strategis mendiseminasikan Islam moderat, dibahas pula tentang USBN, Sertifikasi Guru melalui PPG, Pendidikan Pengawas, Persiapan Pentas PAI, dan agenda nasional lainnya.
"Rapat ini dimaksudkan untuk mensingkronkan pelaksanaan program-program pusat dengan program daerah," kata Direktur PAI, Rohmat Muyana, menjelaskan. Harapannya, program bisa mencapai target secara optimal. (n15/dod)
Bagikan: