Jakarta (Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) rencananya akan me-launching Program Pengembangan Sumber Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) Berbasis Teknologi Informasi (TI) di Tahun 2017 ini. Ide program bermula dari rancangan proyek perubahan yang digagas oleh Kepala Subdit PAI pada SMA/SMALB/SMK Unang Rahmat, yang ditujukan sebagai output kegiatan Diklat Kepemimpinan (Diklatpim) Tingkat III Angkatan 50 kerja sama Kementerian Agama dan Lembaga Administrasi Negara (LAN).
"Jadi setiap peserta Diklatpim di era sekarang ini wajib membuat proyek perubahan yang bersifat inovatif dengan mengacu kepada isu-isu aktual berdasarkan kebutuhan optimalisasi tugas dan fungsi serta layanan. Saya sendiri mengambil judul Pengembangan Sumber Belajar PAI Berbasis TI dan Penggunaannya melalui Media Sosial. Bapak Direktur PAI selaku mentor proyek sudah menyatakan akan mendukung sepenuhnya," ujar Unang Rahmat sesaat setelah presentasi akhir Laporan Pelaksanaan Proyek Perubahan di Pusdiklat Tenaga Administrasi Kementerian Agama, Ciputat, Tangerang, Kamis (06/07/2017).
Menurut Unang Rahmat, latar belakang gagasan proyek perubahan ini adalah keprihatinan atas derasnya arus informasi di dunia maya, yang tidak sedikit diantaranya mengandung konten negatif, mulai dari pornografi hingga yang berisi paham keagamaan tidak mainstream atau radikal. Ia mengungkapkan, "Di sisi lain penggunaan gadget di kalangan remaja dan khususnya para siswa, begitu masif. Fenomena ini kita jadikan sebagai peluang dan kekuatan untuk mengembangkan proyek perubahan."
Proyek Perubahan terdiri dari tiga tahapan (milestone), yakni jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Unang Rahmat menjelaskan bahwa untuk jangka pendek sudah dilaksanakan dengan produk berupa mockup aplikasi berbasis teknologi android, dengan konten sumber belajar memanfaatkan karya-karya Guru PAI dan siswa yang sudah ada. Ia menambahkan bahwa tahapan jangka menengah akan segera dilaksanakan setelah selesai rangkaian acara Diklat.
"Pada tahapan jangka menengah nanti akan dilanjutkan dengan uji publik dalam rangka menerima feedback dari stakeholder. Tahapan jangka panjang, insya Allah tahun depan, akan dibakukan manajemen dan Prosedur Operasi Standar (POS) dari proyek ini agar sustainable. Semoga proyek ini dapat diluncurkan secara resmi oleh Bapak Menteri Agama saat pembukaan kegiatan Pekan Keterampilan dan Seni (Pentas) PAI ke-8 di Banda Aceh bulan Oktober mendatang," pungkas Unang. (apri/dod)
Bagikan: