Makasar (Pendis) - Salah satu even yang menarik dalam Pekan Ketrampilan dan Seni PAI (PENTAS PAI) berlangsung sejak tanggal 10-14 Oktober 2019 adalah lomba debat pengetahuan agama Islam. Tema "Keberagamaan Generasi Milenial yang Moderat" menjadi topik yang mewarnai debat tersebut. Desain debat yang selalu dibagi dalam dua kubu yang bertentangan, menjadikan lomba ini makin menarik.
"Bagaimana anda setuju pembubaran organisasi kemasyarakatan yang dianggap radikal? Tidakkah tindakan seperti itu mengganggu demokrasi?". Itulah salah satu contoh sanggahan tim debat kontra dalam tema pembubaran ormas radikal.
Pendapat tersebut kemudian disanggah oleh tim debat pro pembubaran ormas radikal. dalam sanggahannya mereka menyampaikan pendapat Syeikh Abdul Qadir Al-Jaelani yang menyatakan bahwa dalam mengambil keputusan setidaknya didasarkan pada tiga landasan.
"Pertama, ilmu al-ulama yakni ilmu pengetahuan yang didasarkan pada pendapat dan pengetahuan para ulama. Kedua, hikmat al-hukama yakni kebijaksanaan para filosof atau orang bijak. Ketiga, siyasat al-muluk yakni pertimbangan politik penguasa," tim pro mengawali pembelaannya.
"Apa yang dilakukan Bung Hatta ketika tidak setuju dengan penguasa adalah contoh hikmat al-hukama. Beliau tidak mau bergabung dengan kelompok pemberontak seperti DI/TII maupun PRRI yang menginginkan pendirian negara sendiri, meski ditawari oleh mereka," tim debat pro pembubaran ormas melanjutkan.
Tema-tema lain yang diperdebatkan adalah mengenai perda agama, demokrasi, radikalisme beragama, religius culture dalam lembaga pendidikan, dan tema-tema sejenis lainnya.
Lomba debat PAI ini diikuti 23 tim debat dari seluruh propinsi, yang dibagi dalam tiga babak; penyisihan, semi final, dan final. "Peserta debat terlihat menunjukkan kesiapan yang matang, baik untuk membela pendapatnya maupun untuk menolak pendapat lawannya," ujar Anis Masykhur, koordinator lomba debat.
Meski, apa yang diutarakan tidak selalu mencerminkan pendapatnya, namun hal itu menunjukkan bahwa para siswa ini telah memiliki bacaan di atas rata-rata siswa pada umumnya.
Salah satu dewan juri debat, Hamami, menyebutkan bahwa opini yang disampaikan peserta debat tesebut di luar persangkaannya. "Saya meneliti empat tahun yang lalu, kondisinya berbeda dengan apa yang mereka saya lihat saat ini," ungkap Hamami.
Lomba Debat adalah salah satu dari 10 jenis perlombaan yang meramaikan ajang pentas PAI ini. Pada saat berita ini diturunkan, sebagian perlombaan sedang menyelesaikan semi final menuju final.
PENTAS PAI ini akan ditutup pada hari Ahad, 13 Oktober 2019 Jam 20.00 sekaligus akan diumumkan para pemenangnya.
(N15/ M Yani)
Bagikan: