Tangerang (Pendis) - "Persoalan kegagalan pendidikan agama Islam saat ini dimulai dari perguruan tingginya, karena PT gagal dalam memproduk guru agamanya. Namun, yang terpenting kita tidak perlu mencari siapa yang salah, tetapi berpikir bagaimana mencari solusi yang konstruktif," demikian pernyataan Direktur PAI, Dr. H. Imam Safe`i pada Rabu, (21/12/2016) saat menyampaikan materi pada kegiatan Peningkatan Kompetensi Tenaga Pendidik dan Pendidikan yang diselenggarakan Subdit PAI pada SMP di The Days Hotel Tangerang Banten, 21-23 Desember 2016.
Pendidikan Agama Islam (PAI), lanjut Imam, saat ini menjadi isu yang sangat seksi. Terutama ketika dikaitkan dengan masalah-masalah kekinian, seperti radikalisme, terorisme, dan lain sebagainya. Persoalan-persoalan tersebut muncul sebagai akibat dari lemahnya pemahaman agama seseorang. Pendidikan agama, menurutnya, justeru tidak mencerminkan atau ---meminjam istilah Pak Menteri--- mengejawantahkan misi profetik dan tanggung jawab sosial. "Orang yang lemah pemahaman agama, akan mudah terbujuk untuk melakukan hal-hal menyimpang dari ajaran agama. Termasuk tindakan radikalisme".
Mengajarkan agama itu tidak hanya memberikan pengertian secara teori saja, tetapi harus bisa menyampaikan makna yang terkandung di dalam pesan-pesan agama tersbut. Pendidikan agama di sekolah tidak mungkin mampu menjadikan anak didik menjadi ahli agama, tetapi bagaimana anak diidk paham agama, melaksanakan ajaran agama, dan memiliki akhlak mulia. Semua itu menjadi tanggung jawab kita semua. Dalam kesempatan ini, Direktur menyampaikan dua hal yang menjadi keinginannya dan menjadi tanggung kita semua, yaitu memantapkan keberagamaan dan merawat keberagaman. Bahwa semakin mantap dan tinggi kualitas keagamaan, akan mencerminkan terwujudnya kehidupan yang harmonis dalam masyarakat yang majemuk (pluralisme). "Pendidikan agama Islam hari ini berkontribusi besar terhadap keberagamaan dan keberagaman indonesia di masa depan. Direktorat PAI bertanggung jawab memantapkan keberagamaan dan merawat keberagaman," pungkas Direktur. (ozi/dod)
Bagikan: