Pandeglang (Pendis)--Modul Moderasi Beragama Direktorat PAI Ditjen Pendis buku saku bagi guru PAI dan siswa di sekolah mulai tingkat PAUD/TK sampai Menengah Atas dan mahasiswa di PTU untuk mendorong progresifitas kegiatan pembelajaran di dalam kelas dan luar kelas. Modul ini dimaksudkan untuk penanaman nilai agama dan nilai bangsa dan negara Indonesia.
Demikian disampaikan oleh Direktur PAI Amrullah pada Workshop Moderasi Beragama untuk Guru PAI SMA/SMK Kabupaten Pandeglang, Jum’at (26/11/2021) yang hadir secara daring. Amrullah menekankan agar guru PAI membuka diri terhadap pengetahuan baru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas dan luar kelas.
Menurut Amrullah, empat modul Direktorat PAI adalah bacaan tepat bagi guru-guru PAI untuk transfer of knowlegde di dalam kelas dan menggerakkan pembelajaran yang lebih dinamis di luar kelas.
“Saya menyebut modul ini sebagai penguatan nilai-nilai keagamaan dan penanaman nilai-nilai kebangsaan yang diamanahkan kepada Direktur PAI untuk disampaikan kepada masyarakat, guru-guru PAI, dan siswa di sekolah sebagai mediasi membimbing dan tentang ajaran-ajaran Islam dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia,” ujar Direktur PAI Amrullah.
Amrullah menyebutkan bahwa guru tidak hanya menjalankan tugas pengajaran, tetapi yang lebih penting juga melakukan bimbingan tentang Pendidikan Agama Islam (PAI) sesuai karakter bangsa dan negara Indonesia terhadap peserta didiknya sebagaimana diharapkan para ulama, pendiri bangsa, dan orangtua.
Workshop dilaksanakan selama tiga hari dihadiri Bupati Pandeglang, Kepala Kanwil Provinsi Banten, Kakankemenag Pandeglang, dan Ketua LP Ma’arif NU PBNU. Terkait pelaksanaan kegiatan, Amrullah menyebutkan bahwa Direktorat PAI telah menjalin kerja sama dengan 21 lembaga mitra untuk mengimplementasikan Modul Moderasi Beragama.
Salah satu mitra Direktorat PAI adalah LP Ma’arif NU yang memiliki sekolah dan madrasah tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Sebagaimana tertuang Memorandum of Understanding (MoU) bahwa LP Ma’arif NU akan memperkenalkan modul kepada guru-guru PAI di lingkungan NU melalui pelatihan.
Tindak lanjut dari MoU tersebut adalah Workshop Moderasi Beragama untuk Guru PAI SMA/SMK Kabupaten Tasikmalaya dan Pandeglang. “Kerja sama ini saya anggap strategis untuk menyampaikan nilai-nilai yang terkandung dalam modul yang disusun Direktorat PAI kepada masyarakat dan guru-guru PAI sekolah,” sambungnya.
Guru-guru PAI diperkenalkan Program Moderasi Beragama Pemerintah yang disusun Direktorat PAI dan dilatih untuk mempraktikkan modul tersebut ke dalam Mata Pelajaran (Mapel) PAI dalam pembelajaran di ruang kelas maupun luar kelas.
“Saya tegaskan sekali lagi bahwa nilai-nilai ini adalah nilai-nilai yang Islami yang disepakati para Ulama Dunia yang selalu memikirkan masa depan anak-anak kita dan bangsa,” tegas Direktur PAI Amrullah.
Pada kesempatan tersebut, Amrullah menggambarkan program pasca workshop untuk jadi perhatian 21 lembaga mitra. Pertama, joint monitoring (monitoring bersama). Bahwa setelah workshop dilaksanakan akan dilakukan monitoring bersama antara Direktorat PAI, Kanwil, Kankemenag Kabupaten/Kota, dan INOVASI untuk memantau efektifitas pembelajaran guru PAI di kelas dengan insersi nilai-nilai moderasi beragama.
Kedua, Direktorat PAI akan memilih dan menetapkan Duta Moderasi Beragama di tingkat sekolah untuk mewakili provinsi. Duta dipilih dari pelatihan dengan penilaian dan ukuran yang ditetapkan oleh Direktorat PAI Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag.
Tags:
ModerasiPAIBagikan: