Banda Aceh (Pendis) - Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan Agama Islam (Pentas PAI) Tingkat Nasional ke-VIII yang diselenggarakan mulai 9 hingga 14 Oktober 2017 merupakan even yang efektif untuk melahirkan kader dan yang mengajakan keislaman yang berkarakter moderat. Hal ini terungkap dalam penampilan para peserta lomba Pidato PAI tingkat SD kategori putri yang bertempat di anjungan Pidie, Taman Sulthanah Ratu Shafiatudin, Banda Aceh.
Cabang lomba Pidato PAI di ajang Pentas PAI ini terdiri atas 6 (enam) majelis, yang terdiri atas tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK yang masing-masing untuk putra dan putri. Cabang lomba ini diikuti oleh utusan dari 34 provinsi se-Indonesia untuk memperebutkan 6 (enam) pemenang, yakni juara 1, 2, 3, dan Harapan 1, 2, dan 3.
Sebelumnya, seluruh peserta diminta untuk menyiapkan paper sebagai bahan yang disampaikan di dalam ajang tersebut. Sejumlah tema yang diutarakan di antaranya mengenai cinta tanah air, mensyukuri nikmat Allah, berbakti kepada orangtua, kejujuran, adab kepada guru, dan lain-lain. Paper yang disiapkan selanjutkan ditampilkan dalam ajang lomba, yang masing-masing dibatasi selama 7 (tujuh) menit untuk sekali tampil.
Dari arena lomba ditemukan sejumlah peserta lomba yang sangat berbakat di bidang ceramah ini. Menurut penilaian salah satu dewan hakim di bidang Pidato PAI tingkat SD putri yang juga sebagai dosen Magister Hukum Keluarga UIN Jakarta, Mesraini, arena ini sangat efektif dalam melahirkan kader-kader dai agama Islam yang berkarakter keindonesiaan.
"Dari uraian yang diungkapkan oleh peserta dalam arena lomba ini, nuansa moderatisme yang dipaparkan oleh para peserta begitu kental. Mereka mengungkapkan dasar tema yang diungkapkan tidak hanya Alquran atau Hadits semata, tetapi juga landasan rasional dan logika juga terlihat jelas. Arena ini sangat efektif untuk melahirkan generasi penceramah muslim yang moderat dan berkarakter keindonesiaan," demikian paparnya kepada redaksi. (swd/dod)
Bagikan: